Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengungkapkan cara untuk mengatasi banjir di Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah.
Dia mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan unit dari Kementerian PUPR dalam mengatasi banjir. Di Semarang salah satu caranya adalah membangun sebuah bendungan untuk mengatasi air meluap.
"Jadi setiap daerah memang mempunyai kekhususan-kekhususan untuk mengatasi. Sebagai contoh di Semarang ada Teknik khusus semacam pembuatan bendungan-bendungan," kata Novie dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Senin (8/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, PT Angkasa Pura I (Persero) selaku operator bandara dan Kementerian PUPR memasang pompa untuk mengantisipasi banjir. Bila ada air menggenang, pompa itu akan menyedot air dan mengalirkannya.
"Angkasa Pura I dengan PU akan memasang pompa, sehingga pada saat volume air itu naik seperti sekarang dengan curah hujan yang tinggi ini semua bisa diatasi secara baik," ujar Novie.
Dia juga mengungkapkan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta juga pernah banjir. Di sana pihaknya sudah menyiapkan banyak sekali pompa untuk mengantisipasi air menggenang di bandara.
"Halim belum terjadi dan pernah terjadi di 2020, di tahun 2021 ini kita menambah banyak sekali pompa, sehingga harapan kami di tahun 2021 di Halim juga tidak akan terjadi banjir dan mulai dari sekarang sudah dikerjakan," ujar Novie.
Sebelumnya, pada hari Sabtu lalu, Bandara Ahmad Yani mengalami kebanjiran. Air menggenang di seluruh landasan pacu alias runway bandara, hal tersebut membuat pesawat tidak bisa lepas landas ataupun mendarat. Akibatnya, Bandara Ahmad Yani pun sempat ditutup sementara.
(hal/ara)