Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan rapat kerja mengenai pengembangan wilayah provinsi Jawa Barat (Jabar). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mengusulkan lima proyek infrastruktur prioritas.
Proyek pertama yang akan jadi fokus pengembangan adalah pembangunan jalan nasional segmen Jalur Tengah Selatan (JTS). Proyek ini diharapkan dapat mengembangkan Jawa Barat bagian selatan.
Jalur ini meliputi Bagbagan, Kiaradua, Lengkong, Segaranten, Tanggeung, Ciwidey, Pangalengan, Cikajang, Bantar Kalong dan Kerta Rahayu. Panjang jalan ini adalah sekitar 321,26 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"JTS menjadi sangat kritis menurut saya karena bergerak di enam sektor krusial, yaitu transportasi, pengairan dan irigasi, air minum dan sanitasi, pariwisata dan ekonomi, penanganan bencana, serta kelautan dan perikanan," papar Luhut dalam keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).
Menurut Ridwan Kamil, kawasan Jabar Selatan perlu menjadi perhatian agar wilayah tersebut memperoleh keadilan infrastruktur. Selama ini dia mengatakan wilayah tersebut sedikit tertinggal secara akses dan fasilitas dibandingkan wilayah lainnya di Jawa Barat.
"Apalagi Jabar Selatan memiliki potensi pariwisata yang tinggi," kata Ridwan Kamil.
Kedua, Ridwan Kamil juga mengusulkan proyek pengembangan Kawasan Cirebon, Patimban, dan Kertajati. Wilayah ini nantinya akan masuk ke dalam Kawasan Metropolitan Rebana seluas 43 ribu hektare.
Nantinya Pemprov Jabar akan melakukan perbaikan ekosistem pesisir dan ketahanan pantai melalui penanaman mangrove, pembangunan prasarana di sentra-sentra pergaraman rakyat di Kabupaten Subang, Kabupaten Cirebon, dan lain-lain.
Di kawasan tersebut juga memiliki Pelabuhan Patimban yang akan menjadi pintu masuk dan keluar barang-barang logistik dari mancanegara.
Langsung klik halaman berikutnya untuk proyek ketiga, keempat, dan kelima.
Ketiga adalah pengembangan kawasan perkotaan Cekungan Bandung. Pengembangan akan dilakukan mulai dari pemulihan daerah aliran sungai (DAS) Citarum, pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Kertasari, dan penanganan sampah tuntas kawasan.
Pemprov Jabar juga akan melakukan pengintegrasian sistem angkutan umum massal perkotaan di sana dengan pembangunan kawasan metropolitan Bandung Raya. Proyek yang akan berjalan adalah reaktivasi rel kereta api Rancaekek-Tanjungsari-Kertajati, serta penyediaan Bandung Raya Bus Rapid Transit (BRT).
Keempat, adalah pengembangan wilayah Bodebekpunjur-Karpur (Bogor-Depok-Bekasi-Puncak-Cianjur- Karawang-Purwakarta). Di kawasan ini akan ada penanggulangan banjir dan longsor, masalah lainnya juga menyangkut ketersediaan air baku, sanitasi, persampahan, permasalahan pesisir dan pulau reklamasi, serta kemacetan.
Kelima, adalah pembangunan infrastruktur di Kota Bogor. Di titik ini akan dilakukan pemulihan DAS Cilamaya, pemulihan DAS Kali Bekasi, Wadu Cibeet di Kabupaten Karawang, Waduk Cijurey di Kabupaten Bogor, serta relokasi longsor Sukajaya. Selain itu, diusulkan pula untuk dilakukan penyediaan sarana transportasi di Kota Bogor.
(hal/hns)