Kata Penumpang soal Stasiun Manggarai Mau Gantikan Gambir

Kata Penumpang soal Stasiun Manggarai Mau Gantikan Gambir

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 18 Feb 2021 16:54 WIB
Sejumlah petugas mengecek jalur rel di Stasiun KA Manggarai, Jakarta, Selasa (11/2/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta akan mengganti wesel di Stasiun Gambir dan Stasiun Jakarta Kota sehingga mengakibatkan 45 perjalanan Commuter Line dari Stasiun Cikarang/Bekasi dan Depok/Bogor tujuan Stasiun Jakarta Kota hanya sampai Stasiun Manggarai selama 11 hari pada 13-23 Februari 2020. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.  *** Local Caption ***
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Jakarta -

Stasiun Manggarai akan menggantikan Stasiun Gambir sebagai hub kereta jarak jauh di Jabodetabek. Awalnya, rencana ini ditargetkan bisa terlaksana di tahun ini, namun kini dimundurkan ke tahun depan alias 2022.

Penumpang kereta api di Stasiun Manggarai pun berkomentar soal rencana ini. Berbagai komentar dilontarkan, mulai dari stasiun yang belum siap, hingga lingkungan sekitar yang kurang mendukung.

Rahman salah satunya, dia menilai Stasiun Manggarai belum siap menggantikan Stasiun Gambir sebagai hub. Menurutnya, perlu ada penambahan beberapa jalur dan pengembangan bangunan serta fasilitas stasiun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kalau dilihat mau dijadiin hub begitu kalau sekarang belum siap kayaknya. Di sini relnya emang banyak, tapi ini kan baru buat KRL, tahu sendiri banyak kan keretanya kalau KRL. Rel harus ditambah, bangunannya juga harus digedein, kayak loket aja kan harus disediain dua tuh kan," ungkap Rahman ditemui detikcom di Stasiun Manggarai, Kamis (18/2/2021).

Rahman mengaku setuju apabila Stasiun Manggarai dijadikan hub kereta api Jabodetabek, namun pengembangannya harus segera dilakukan. Dia menilai posisi Manggarai lebih strategis, apalagi bagi masyarakat di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

"Saya sih setuju aja, ini kalau orang dari Jaktim, atau Jaksel lebih mudah jadinya kalau mau ke luar kota karena posisi Manggarai dekat. Yang penting tadi tambahannya itu," kata Rahman.

Di sisi lain, ada juga penumpang yang baru tahu soal rencana Stasiun Manggarai mau menggantikan peran Stasiun Gambir. Hilmi, salah satu penumpang lain yang ditemui detikcom sempat kaget mendengar rencana ini.

"Wah beneran itu? Saya baru denger, pantes ini jadi ada rel yang di atas itu dibangun, buat nambahin jalur kali ya? Ya saya mah setuju aja asal KRL-nya nggak diberhentiin di sini," kata Hilmi.

Hilmi mengatakan apabila Stasiun Manggarai mau jadi hub maka lingkungan sekitar stasiun harus ditata. Dia menilai lingkungan sekitar stasiun harus dibenahi apabila Stasiun Manggarai mau dijadikan hub.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Mulai dari jalan akses yang sempit hingga kurangnya lahan parkir menjadi masalah serius buat Hilmi. Apalagi saat menjadi hub, akan ada lebih banyak orang yang datang ke Stasiun Manggarai.

"Saya sih oke aja, cuma ini masalahnya lingkungan sekitar juga kalau kata saya, itu jalan depan aja sempit banget, parkiran juga kurang ya kayaknya. Kalau jadi pusat kan makin banyak penumpangnya, apa siap itu kalau masih sempit dan nggak rapih gitu," kata Hilmi.

"Kalau kayak Gambir apa Senen kan enak tuh jalannya gede, parkir gede," pungkasnya.

Lain lagi Nana, penumpang lainnya, dia tak begitu peduli Stasiun Manggarai mau menggantikan peran Stasiun Gambir. Dia mengatakan yang penting adalah pelayanan KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai menjadi lebih baik.

Nana bercerita kereta commuter sering tertahan di Manggarai, bahkan membuat dirinya beberapa kali terlambat ke tempat kerja. Menurutnya, masalah ini yang harusnya jadi perhatian dalam pengembangan Stasiun Manggarai.

"Mau digimanain mah terserah pemerintah aja, saya sih yang penting KRL-nya masih bisa di sini. Kalau bisa malah lebih bagus lagi, selama ini kan macet mulu kalau di Manggarai, saya aja nggak sekali dua kali telat masuk kerja gara-gara kereta macet di sini," kata Nana.


Hide Ads