Proyek Jalur Tambang dan Jalur Puncak II Dicoret!

Proyek Jalur Tambang dan Jalur Puncak II Dicoret!

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 23 Feb 2021 20:15 WIB
Jalur Puncak II
Foto: Tim Infografis Zaki Alfarabi
Jakarta -

Dua program pembangunan di Kabupaten Bogor yakni Jalur Tambang dan Jalur Puncak II dicoret dari revisi rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2021-2023. Demikian yang diungkapkan oleh Anggota DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya.

"Hilang sekarang. Jadi saya awalnya terus terang sempat ngotot soal itu. Tapi karena situasi COVID-19 begini, jadi kita konsentrasi ke situ," ungkap Asep Wahyuwijaya di Cibinong, Bogor dikutip dari Antara, Selasa (23/2/2021).

Rencana pembangunan Jalur Tambang dan Jalur Puncak II sebenarnya sudah berproses meski belum terealisasi. Salah satunya melibatkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dalam merumuskan pembangunan jalur tambang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah sampai BPTJ, kemudian melibatkan Banten, kemudian DKI, yang cakupannya nasional. Karena barang pasir (diangkut truk) dari sini buat reklamasi," terang Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat itu.

Bupati Bogor, Ade Yasin menambahkan, meski Pemprov Jabar batal menggarap Jalur Puncak II, tapi Jalur yang juga dikenal sebagai Poros Tengah Timur (PTT) itu akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

ADVERTISEMENT

"Informasi yang saya terima, DED (detail engineering desain) oleh Kementerian PUPR. Kemudian lelang lalu dilanjutkan pekerjaan konstruksi. Itu semua dibangun oleh Kementerian PUPR," ungkapnya.

Pembangunan jalan sepanjang 48,5 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur itu untuk mengurangi kepadatan kendaraan di Jalur Puncak Cisarua yang kerap terjadi di akhir pekan atau libur panjang.

Ade Yasin selama ini telah menggunakan anggaran daerah senilai Rp 5 miliar untuk melakukan pembukaan sebagian jalur. Tapi, anggaran tersebut tidak seberapa jika dibandingkan dengan kebutuhan pembangunan insfrastruktur jalan Jalur Tambang dan Jalur Puncak II yang ditaksir senilai Rp 1,5 triliun.

"Hitung-hitungan kami, anggarannya bisa sampai Rp1,5 triliun. Itu hanya untuk pekerjaan konstruksinya. Kalau untuk lahan sebenarnya sudah siap. Tinggal pembangunan fisiknya saja," tuturnya.




(dna/dna)

Hide Ads