Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan (BBPJN) Sumsel menganggarkan Rp 1,59 triliun dari APBN untuk program kerja 2021. Kepala BBPJN Sumsel, Ki Agus Syaiful Anwar menjelaskan rencana kerja BBPJN Sumsel yang dianggarkan dari dana APBN untuk tahun 2021 mulai dari pemeliharaan, peningkatan, penanganan, pembangunan ruas jalan dan jembatan. Dan total paket kontraktural di lingkungan BBPJN Sumsel berjumlah 64 paket.
"Pemeliharaan Jalan Nasional, 1.517,56 kilometer, Peningkatan Jalan Nasional, 47,38 kimometer, Penanganan Longsoran 22 titik, Pembangunan Jalan Baru 10,8 kilometer. Selain Jalan, BBPJN juga mengagendakan untuk Pemeliharaan Jembatan, 15.755,77 meter, Pembangunan Jembatan, 504,4 meter serta Pembangunan Fly Over 50 meter," kata Agus Syaiful Anwar kepada wartawan ketika menggelar prescon di kantornya.
Informasi diterima detikcom, wilayah kerja BBPJN Sumsel meliputi ruas jalan nasional sepanjang 1.600 km dan jembatan 481 buah. Sedangkan, untuk program prioritas BBPJN Sumsel tahun 2021, Agus menyebut, ada beberapa titk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jadi prioritas tahun 2021 yakini, Preservasi Jalan Lintas Timur, Pembangunan Jembatan Paiker (ponton), Pembangunan Jembatan Gantung, Pembagunan Flyover Patih Galung, Pembagunan Fly over Sekip Ujung, dan Pembangunan Exit Tol Mesuji-Jalan Lintas Timur," terangnya.
BBPJN Sumsel juga memiliki program Proyek KPBU Preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumsel, yang telah financial close pada 22 Februari 2021 di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumsel merupakan proyek KPBU pertama di sektor Jalan Non-Tol di Indonesia. Bentuk kerja sama proyek KPBU Jalintim Sumsel berupa DBOFMT (Design-Build-Finance-Operate-Maintain-Transfer) dengan investasi melalui skema Availability Payment (AP)," terangnya.
Menurutnya, lingkup utama proyek KPBU ini adalah melaksanakan Preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumsel sepanjang puluhan kilometer dan puluhan jembatan.
"Lingkup utamanya yaitu Preservasi Jalintim Sumsel sepanjang 29,87 kilometer dan 14 buah jembatan," ungkapnya.
Adapun tergetnya yakni, Jalan Sri Raya (6,3km), Jalan Mayjend Yusuf Singadekane (5,2km), Jalan Letjen H Alamsyah Ratu Prawiranegara (3,15km), Jalan Soekarno-Hatta (8,32km), Jalan Akses Terminal Alang-Alang Lebar (4km) dan Jalan Sultan Mahmud Badarudin II (2,9km).
Estimasi investasi proyek kerja sama tersebut ditaksir sekitar Rp 982, 401 Miliar terdiri dari biaya konstruksi dan bunga selama dalam proses konstruksi serta memilik masa konsesi selama 15 tahun yang terdiri dari 3 tahun masa konstruksi dan 12 masa layanan.
Dia mengatakan, BBPJN Sumsel juga berpartisipasi dalam pelaksanaan pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun 2021.
"Seperti program padat karya jalan, padat karya rutin, padat karya preservasi jembatan, dan padat karya revitalisasi drainase. Serta program pembelian produk dalam negeri yakniz Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) 860 Ton, bahan olahan karet 3.750 Ton dan Rosin Ester 26.607 Ton," jelasnya.
Sementara, terkait kesiapan BBPJN menghadapi cuaca ekstrim di beberapa titik jalan rawan longsor di Sumsel, Agus mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk meminimalisir waktu perbaikan pada ruas jalan yang terdampak bencana.
"Di titik rawan bencana kita ada 17 posko, ada alat berat milik kita dan ada alat berat on going milik kontraktor di beberapa posko tersebut. Yang jelas penyiapan alat berat serta berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi dan Kabupaten/Kota itu pastinya kita lakukan," imbuhnya.
Langsung klik halaman berikutnya.
Sedangkan, menanggapi keluhan masyarakat kota Palembang terkait pengerjaan Jalan Letjen Harun Sohar atau jalan menuju arah Bandara SMB II Palembang yang tak kunjung selesai, BBPJN Sumsel pastikan jalan sudah mulus sebelum lebaran 2021.
"Sesuai dengan arahan Gubernur Sumsel kita akan terus mempercantik kota Palembang sebagai pintu masuk Sumsel. Tentunya termasuk dalam perbaikan jalan di sepanjang jalur LRT seperti Jalan Letjen Harun Sohar, Kol H Burlian, Jend Sudirman dan Demang Lebar Daun, itu semua masih dalam perbaikan," ungkapnya.
Agus menepis jika disebut-sebut semua jalan yang berada dibawah jalur LRT rusak dan belum diperbaiki. Kenyataannya ada beberapa yang sudah dilakukan perbaikan, namun ada juga sebagian belum.
"Seperti di jalan Harun Sohar ini saat ini masih dalam tahap penggalian jalan dan nanti dalam waktu dekat ini akan dilakukan pengaspalan, karena pengaspalan ini memakan waktu yang cukup lama sampai 6 bulan. Kita usahakan segera dipercepat pengaspalannya. Lebaran ini sudah selesai," terangnya.
Dijelaskannya, proyek terkait perbaikan ruas Jalan Letjen Harun Sohar sudah menjalani kontrak sejak 5 Januari 2021,. dengan nilai Rp 4,5 miliar.
"Sudah terkontrak 5 Januari lalu dengan nilai Rp 4,5 Miliar. Guna dilakukan penelitian agar aspalnya nanti tidak tinggi, jadi digali dulu baru dilalukan proses aspal ulang," jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat yang melintas agar berhati-hati ketika melintas di jalan tersebut.
"Untuk memastikan keselamatan pengendara kita tetap memasang rambu-rambu agar hati-hati, mengatur kecepatan dan perhatikan rambu-rambu jalan, ketika melintasi jalan yang sedang dalam perbaikan tersebut," tutupnya.
(hns/hns)