Rel Layang Joglo Ditarget Mulai Konstruksi Juli

Rel Layang Joglo Ditarget Mulai Konstruksi Juli

Bayu Ardi Isnanto - detikFinance
Rabu, 03 Mar 2021 13:36 WIB
Petugas memperbaiki rel kereta api yang rusak akibat banjir di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/2/2021). PT KAI membatalkan sementara perjalanan Kereta API (KA) jarak jauh dan KA lokal keberangkatan Daop 1 Jakarta karena adanya kerusakan pondasi batu pada rel karena tergerus air luapan banjir di Lemah Abang Km 55+100 sampai dengan Km 53+600. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.
Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Solo -

Pembangunan rel layang atau elevated rail di Palang Joglo, Solo, ditargetkan bisa dimulai Juli 2021. Saat ini Pemkot Solo tengah menyiapkan hal-hal nonteknis, seperti pembebasan lahan dan rekayasa lalu lintas.

Hal tersebut mengemuka dalam rapat koordinasi proyek rel layang Palang Joglo di Balai Kota Solo, hari ini. Diperkirakan ada sekitar 15 ribu meter persegi lahan atau sekitar 400 rumah yang harus dibebaskan.

"Juli targetnya sudah mulai pembangunan. Ini kita kejar untuk hal-hal nonteknis dulu," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di sela rapat koordinasi, Rabu (3/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun proyek rel layang diperkirakan akan menggunakan dana APBN. Rencananya, Pemkot Solo akan melakukan paparan dengan Kementerian Perhubungan besok.

"Nanti (pakai anggaran) pemerintah pusat. Teknisnya besok kita koordinasikan lagi dengan Pak Menhub," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Solo, Hari Prihatno, mengatakan kondisi kemacetan perlintasan sebidang Palang Joglo memang sudah parah. Dalam dua jam ada 9 ribu kendaraan yang melintasi simpang tujuh itu.

"Memang Palang Joglo ini super ruwet. Dalam dua jam itu ada 9 ribu kendaraan lewat, sebelum COVID-19 lebih parah lagi. Kemacetan bisa diurai setelah 30 menit," kata Hari.

"Kalau dibangun flyover nanti jadinya simpang susun, makanya dibuat elevated rail yang lebih murah," imbuhnya.

Terkait rekayasa lalu lintas, Hari mengaku masih mengkajinya. Pengalihan arus lalu lintas pun diperkirakan akan cukup rumit.

"Rekayasa lalu lintas belum tahu, masih dikaji. Ini harus berkoordinasi juga dengan PT KAI nanti," pungkasnya.




(bai/dna)

Hide Ads