Anggaran Dipangkas Rp 12 T, Menhub Andalkan SWF buat Infrastruktur

Anggaran Dipangkas Rp 12 T, Menhub Andalkan SWF buat Infrastruktur

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 16 Mar 2021 16:11 WIB
Budi Karya Sumadi
Menhub Budi Karya Sumadi/Foto: Kemenhub
Jakarta -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan kebijakan refocusing anggaran pemerintah bisa membuat pembangunan infrastruktur terhambat. Tak terkecuali proyek strategis nasional (PSN).

Meski begitu dia mengatakan pemerintah akan berupaya mencari sumber pendanaan lainnya. Salah satunya investasi dari pihak swasta melalui skema KPBU alias kerja sama pemerintah dengan badan usaha.

"Bapak ibu, dengan adanya kebijakan refocusing akan berdampak pada perencanaan dan pengembangan infrastruktur, salah satunya adalah tertundanya kegiatan proyek strategis nasional (PSN). Tapi kami tidak tinggal diam, kami berusaha mengembangkan KPBU, yaitu kerja sama pemerintah dan swasta," ujar Budi Karya saat melakukan rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Selasa (16/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu cara untuk menarik investasi dari pihak swasta adalah dengan adanya pembentukan lembaga pengelola investasi atau sovereign wealth fund (SWF). Menurutnya lembaga yang bernama Indonesia Investment Authority alias INA ini akan insentif menjaring investasi dari berbagai pihak.

Investasi-investasi tersebut dinilai Budi Karya bisa membantu Kementerian Perhubungan mendapatkan kelonggaran pada pembiayaan proyek-proyek, tak terkecuali PSN.

ADVERTISEMENT

"Ada lembaga baru SWF atau INA, yaitu lembaga yang memediasi investor luar dan usaha investasi nasional secara intensif kita lakukan, agar Kemenhub mendapatkan ruang fiskal tambahan dari swasta nasional dan asing, ini sedang kita proses," ujar Budi Karya.

Pemerintah memutuskan untuk melakukan pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga dalam rangka refocusing anggaran untuk menangani pandemi COVID-19. Total anggaran Kemenhub yang dipangkas tahun ini mencapai Rp 12,4 triliun.

Anggaran yang ditetapkan awalnya sebesar Rp 45,6 triliun untuk kegiatan Kemenhub di tahun 2021. Namun usai refocusing menjadi Rp 33,2 triliun.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Soal potensi pembiayaan SWF, Budi Karya pernah mengatakan pihaknya sudah menyiapkan beberapa proyek yang berpotensi untuk dikembangkan oleh Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Indonesia.

Dari pelabuhan saja dia mengungkapkan ada tiga pelabuhan yang akan diajukan ke LPI. Mulai dari proyek pelabuhan Garongkong hingga pengembangan riset dua pelabuhan baru di Ambon dan Palembang.

"Kemenhub dalam merespons pembentukan SWF menyiapkan beberapa proyek yang berpotensi. Kita ada pelabuhan Garongkong di Sulsel, lalu ada pelabuhan Ambon dan Palembang sedang FS," ujar Budi Karya dalam webinar bersama Balitbanghub, Rabu (3/3/2021).

Paling banyak, Budi Karya menyebutkan proyek bandara, mulai dari bandara Singkawang, beberapa bandara di Papua, bandara di Sumatera, hingga bandara di Nusa Tenggara Barat.

"Di Singkawang kita ada proyek KPBU bandara. Bandara di Papua juga ada di Fak-fak, Manokwari. Kemudian bandara Mentawai di Sumbar, lalu bandara Mandailing Natal di Sumut," sebut Budi Karya.

"Ada juga bandara di pulau Banggai Sulawesi Tengah. Lalu di Pulau Raijua di NTT yang katanya di sana pulau terindah. Ada juga bandara Kangean di Madura, bandara Weda di Malut, dan bandara Taufiq Kiemas di Lampung," lanjutnya menyebutkan.

Di kota-kota besar, Budi Karya mengatakan akan pihaknya akan mengembangkan transportasi darat dan kereta api. Di sektor transportasi darat akan ada pembangunan dan pemugaran beberapa terminal bus. Pada sektor perkeretaapian dia mengungkapkan pihaknya akan mengembangkan lebih banyak LRT dan MRT di berbagai daerah.


Hide Ads