.webp)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan pada Bandara Toraja, di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dia menyebutkan bandara ini dibangun dengan cara membelah perbukitan.
Budi Karya mengatakan bandara ini dibangun dengan memangkas tiga bukit. Otomatis bandara ini berdiri di atas perbukitan, dengan panjang landasan pacu 2.000 meter.
"Bandara ini kita bangun dengan proses yang tidak mudah. Ada tiga bukit yang kita pangkas sehingga bandara ini berada di atas bukit, dan panjang landasannya 2.000 meter. Alhamdulillah sekarang sudah ada pergerakan, hampir setiap hari ada pesawat ATR dari Makassar pulang pergi," ujar Budi Karya dalam keterangannya, Rabu (17/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengungkapkan Bandara Toraja akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo besok. Nantinya, bandara ini akan mendukung pariwisata Tana Toraja.
"Kita harapkan pembangunan ini sesuai dengan arahan Pak Presiden, bahwa semua pembangunan prasarana transportasi diarahkan untuk fungsi-fungsi yang nyata, seperti Pariwisata, yang menjadi daya tarik khususnya di Tana Toraja," ucap Budi Karya.
Bandara Toraja dibangun guna meningkatkan aksesibilitas transportasi, mendorong konektivitas dan pariwisata Toraja. Bandara ini dibangun untuk menggantikan Bandara Pongtiku di Rantetayo yang tidak memungkinkan untuk dikembangkan.
Bandara Toraja memiliki panjang runway 2000 m x 30 m, dan bisa didarati oleh pesawat Sejenis ATR 72-500/600. Memiliki terminal penumpang dengan luas 1.152 meter persegi yang dapat melayani 45.000 penumpang per tahun.
Bandara Toraja telah beroperasi sejak tanggal 4 September 2020 dan telah dilayani secara regular oleh dua maskapai yaitu Wings Air dan Citilink. Dua maskapai itu melayani penerbangan reguler dengan rute Makassar - Toraja dan sebaliknya.
