Jokowi Wanti-wanti Proyek SPAM Umbulan Rp 2 T 'Mandek'

Jokowi Wanti-wanti Proyek SPAM Umbulan Rp 2 T 'Mandek'

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 22 Mar 2021 14:28 WIB
Presiden Jokowi
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kabupaten Pasuruan. Ada hal yang diwanti-wanti oleh Jokowi dari proyek senilai Rp 2 triliun itu.

"Alhamdullilah SPAM Umbulan yang telah lama dikerjakan, hari ini telah rampung dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," ucapnya saat memberikan sambutan dilansir dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/3/2021).

Jokowi menjelaskan SPAM ini mengaliri air bersih yang sudah bisa langsung dimanfaatkan. SPAM ini memiliki kapasitas penyaluran air hingga 4.000 liter per detik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini gede banget. Tadi saya tanyakan di lapangan yang baru berjalan itu 900 liter per detik. Artinya masih ada 80% yang harus segera diselesaikan dari pipa utama sampai masuk ke pipa di rumah tangga. Ini pekerjaan besarnya ada di situ," ucapnya.

Nah dengan fungsi yang masih jauh dari optimal, Jokowi pun mewanti-wanti agar seluruh pihak seperti pemerintah kabupaten dan kota hingga pelaksana proyek duduk bersama untuk membagi tanggung jawab. Dia tak ingin pengoperasian SPAM bernilai jumbo tersebut justru 'mandek' tak sampai ke rumah tangga.

ADVERTISEMENT

"Siapa mengerjakan apa, siapa tanggung jawab di mana. Sehingga proyek gede yang memakan biaya Rp 2 triliun lebih Rp 56 miliar ini betul-betul bisa maksimal digunakan, dirasakan oleh masyarakat. Ini yang penting di situ," tegasnya.

Jokowi mewanti-wanti, jangan sampai proyek SPAM dengan nilai yang begitu besar tapi tidak bisa bermanfaat secara maksimal untuk masyarakat.

"Jangan sampai proyek besarnya jadi, pipa utamanya selesai, tapi untuk masuk ke rumah tangga ini terkendala karena siapa yang bertanggung jawab tidak jelas. Apakah PDAM Kota dan Kabupaten, atau kah PDAM di tingkat provinsi atau Menteri PUPR," tegasnya.

Jokowi pun meminta seluruh pihak yang terkait untuk menggelar rapat dan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada pada minggu ini.

"Karena ini kalau tidak diselesaikan di lapangan, praktek yang saya alami yang saya lihat, ada waduk gede banget, irigasi primer sudah disiapkan, tapi untuk yang sekunder dan tersier tidak ada. Terus airnya sampai ke sawah lewat mana?" tuturnya.

(das/eds)

Hide Ads