Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR mencatat konstruksi Tol Cengkareng-Kunciran saat ini sudah mencapai tahap akhir penyelesaian yakni 94,08%.
Dikutip dari laman resmi bpjt.pu.go.id Sekretaris BPJT Triono Junoasmono didampingi Kepala Bidang Teknik BPJT Ni Komang Rasminiati melakukan kunjungan untuk pengecekan konstruksi.
Dari hasil pengecekan ada sisa pengerjaan tahap akhir yakni sisa pengerjaan rigid pada jalan tol yang ditargetkan bisa selesai beberapa hari ke depan yakni Sabtu dini hari atau Minggu pagi. Untuk pengerjaan pagar pengaman atau guardrail yang terdapat di sisi jalan tol ditargetkan selesai apda akhir Maret 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencananya (Tol Cengkareng-Kunciran) akhir bulan Maret 2021 mulai pelaksanaan Uji Laik Fungsi (ULF) oleh tim evaluasi seperti Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia sebelum siap dioperasikan," tulis keterangan tersebut, dikutip Sabtu (27/3/2021).
Uji laik fungsi ini terdiri dari pengecekan kualitas konstruksi jalan yang harus memenuhi standar keamanan bagi pengguna jalan yang melintas.
Setelah uji laik fungsi, sertifikat laik fungsi dari Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan sertifikat laik operasi dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR dapat diterbitkan dilanjutkan pengoerasian tol untuk masyarakat.
Sebagai informasi, Jalan Tol Cengkareng - Batuceper - Kunciran sepanjang 14,19 Km yang merupakan bagian dari ruas tol JORR 2 terbagi menjadi 4 Seksi, yaitu Seksi I (Kunciran - Tirtayasa) Sepanjang 2,04 Km, Seksi II (Tirtayasa - Benteng Betawi) sepanjang 3,52 Km.
Kemudian dilanjutkan Tol Cengkareng-Kunciran Seksi III (Benteng Betawi - H.Sastranegara) sepanjang 6,57 Km, dan yang terakhir Seksi IV (H.Sastranegara - SS Benda) sepanjang 2,06 Km.