Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendapatkan permintaan dari pimpinan daerah Kalimantan Tengah untuk membuat kereta api sebagai pilihan transportasi. Mendapatkan permintaan itu, Budi Karya menyinggung konsep kerja sama pemerintah dengan badan usaha alias KPBU.
Menurutnya, pembangunan tak mesti semuanya harus dilakukan pemerintah. Namun, kini kerja sama KPBU dengan pihak swasta juga dimungkinkan untuk dilakukan. Hal itu menurutnya juga sering dipesankan Presiden Joko Widodo.
Dia pun mengajak para investor untuk melirik proyek kereta api di Kalimantan Tengah. Apabila ada yang berminat untuk ikut dalam pembangunan kereta api, pihaknya siap mendukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Presiden dan Pak Wapres memberi catatan ke kami, pembangunan tidak harus dilakukan pemerintah saja, tapi dimungkinkan kerja sama dengan swasta. Oleh karenanya dalam kereta api di Kalteng, apabila ada investor kami siap dukung, sehingga bisa dilaksanakan," ujar Budi Karya dalam acara peresmian Bandara Haji Muhammad Sidik, Selasa (30/3/2021).
Menurutnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun sudah setuju untuk mengembangkan jaringan kereta api di Kalimantan Tengah. Utamanya dalam penggunaan mengangkut batu bara.
"Arahan Pak Wapres pun sudah setuju, sehingga kita bisa angkut batu bara di sini dengan konektivitas kereta api," ungkap Budi Karya.
Sebelumnya dalam sambutannya pada acara peresmian Bandara Haji Muhammad Sidik, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan pembentukan rel kereta menjadi salah satu permintaan pihaknya ke Kementerian Perhubungan untuk mendukung konektivitas dari dan menuju food estate.
Dia mengatakan arahan dari Kementerian Perhubungan adalah untuk mencari perusahaan swasta yang mau diajak kerja sama mengembangkan proyek ini. Kini pihaknya sedang mensosialisasikan proyek ini ke kalangan pengusaha swasta.
"Ada juga rel kereta api yang kami minta bangun. Mudah-mudahan ada dukungan pengusaha, saat ini kita coba untuk cari dukungan pengusaha sesuai arahan dari pak Menteri Perhubungan," ujar Sabran.