Jakarta -
Nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek telah resmi diganti menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan. Sheikh Mohamed sendiri adalah pangeran mahkota Abu Dhabi yang menguasai Uni Emirat Arab (UEA).
Peresmian pengubahan nama jalan tol itu dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sejak kemarin, jalan layang terpanjang di Indonesia ini diganti namanya menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed bin Zayed.
"Mulai dari pagi ini, saya dan Pak Menteri PUPR atas nama Pak Presiden secara resmi mengubah nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II elevated resmi menjadi Jalan Tol Layang MBZ, Sheikh Mohamed bin Zayed," kata Pratikno dalam peresmian yang disiarkan lewat YouTube, Senin (12/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini 3 fakta menarik soal penamaan tol layang Japek menjadi Jalan MBZ Sheikh Mohamed bin Zayed.
1. Alasan Penamaan
Menurut Pratikno latar belakang penamaan Sheikh Mohamed menjadi Jalan Tol Japek Layang adalah untuk menghargai hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dengan UEA.
Terlebih lagi, dia mengatakan nama Presiden Joko Widodo sebelumnya juga sudah diabadikan menjadi salah satu nama jalan di pusat ibu kota Abu Dhabi. Penamaan MBZ pada jalan tol layang ini dinilai sebagai penghormatan untuk UEA.
"Sebelumnya, nama jalan Presiden Joko Widodo dicanangkan di Abu Dhabi pada sebuah jalan utama yang strategis antara Abu Dhabi National Exhibition Center menuju ke arah kompleks kedutaan," papar Pratikno.
"Ini penghormatan bangsa Indonesia yang diberikan kepada pemerintah UEA, khususnya untuk Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan. Jadi itu lah latar belakang perubahan nama ini," lanjutnya.
Pratikno juga menjelaskan hubungan diplomatik antara Indonesia dan UEA sudah berlangsung lebih dari 45 tahun sejak tahun 1976. Pratikno juga mengatakan hubungan dengan UEA makin mesra, mulai dari bidang sosial dan kebudayaan maupun bidang ekonomi.
2. Jalan JokowiSeperti yang dijelaskan Pratikno, nama Presiden Joko Widodo memang belum lama ini diabadikan pada sebuah jalan di pusat kota Abu Dhabi oleh pemerintah UEA. Hal itu dilakukan pada Oktober 2020 yang lalu.
Dalam catatan detikcom, Jalan Presiden Joko Widodo berada di salah satu ruas jalan utama. Jalan itu membelah kawasan ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dengan Embassy Area, kawasan yang ditempati sejumlah Kantor Perwakilan Diplomatik.
Lalu, apakah penamaan Sheikh Mohamed pada jalan tol Japek Layang jadi timbal balik usai nama Presiden Jokowi menjadi nama jalan di Abu Dhabi?
Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono menyatakan bahwa benar penamaan Jalan MBZ di Jalan Tol Japek Layang adalah untuk membalas budi atas penamaan Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi. Heru menyebutnya sebagai upaya resiprokal atau saling berbalasan.
"Iya resiprokal," ujar Heru lewat pesan singkat kepada detikcom.
3. Spesifikasi Tol
Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian menjelaskan jalan tol layang yang namanya berubah menjadi Jalan MBZ Sheikh Mohamed bin Zayed ini merupakan jalur urat nadi perekonomian Indonesia.
Letaknya pun berada di antara kawasan industri besar dan kawasan permukiman yang sedang berkembang di daerah timur ibu kota Jakarta. Dia menjelaskan jalan tol layang ini rata-rata bisa dilewati 200 ribu kendaraan per harinya.
"Kepadatan lalu lintas di jalur ini sekitar 200 ribu kendaraan per hari. Jadi ini memang menjadi salah satu jalur urat nadi perekonomian Indonesia," papar Hedy dalam peresmian nama Jalan layang MBZ.
Jalan tol layang Jakarta-Cikampek memiliki panjang 36,4 km. Dibangun sejak tahun 2017 dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 12 Desember 2019 silam.
Tol ini berada tepat di atas jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) eksisting. Membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai dengan Sta 47+500).
Nantinya ketika jalan tol ini dapat dilintasi, pengguna jalan dari arah Jakarta dapat melintas melalui Jalan Tol Dalam Kota, Jalan Tol Wiyoto Wiyono, Jalan Tol JORR dan Jalan Tol Jagorawi.
Pembangunan Jalan Tol Layang Japek dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk (Kerjasama Operasi). Pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan nilai investasi Rp 16,2 triliun