Soal dana yang dibutuhkan, dari paparan yang disampaikan deputinya, kebutuhan biaya proyek ini mencapai Rp 470 miliar. Dia mengatakan biaya proyeknya cukup masuk akal dan tidak terlalu besar, hanya saja pemerintah akan tetap melihat sisi penghematan biayanya.
"Tadi Seto sudah sampaikan, kebutuhannya Rp 470 miliar. Saya kira angka itu tidak terlalu besar, ini bisa dilakukan apalagi dengan pengalaman di Jakarta itu mengajari kita untuk bisa menghemat cost," kata Luhut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, dalam kesempatan itu, Luhut juga menyinggung soal dukungan untuk UMKM. Pemerintah sudah menggagas program Bangga Buatan Indonesia (BBI), salah satu tujuannya untuk membuat UMKM melakukan go online.
"UMKM ini adalah backbone ekonomi, jadi mereka harus onboarding atau masuk ke platform online," kata Luhut.
Baca juga: Luhut Minta Ojol Pakai Motor Listrik |
Tak ketinggalan, Luhut juga mengatakan akan memfasilitasi akses permodalan untuk UMKM. Dana di perbankan dinilai cukup banyak sehingga akan cukup untuk membantu permodalan UMKM.
"Nanti kita akan fasilitasi supaya bisa dapat pendanaan. Nanti kita lihat, mestinya bisa sih karena dana cukup banyak di perbankan kita," ujar Luhut.
(hal/ara)