Ada 3 Koridor Kereta Cerdas di Ibu Kota Baru, Kapan Beroperasi?

Ada 3 Koridor Kereta Cerdas di Ibu Kota Baru, Kapan Beroperasi?

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 25 Mei 2021 16:44 WIB
Ilustrasi rel kereta api.
Foto: Ilustrasi
Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan kajian pembangunan kereta api cerdas sebagai sistem transportasi massal yang akan mendukung mobilitas serta aksesibilitas di ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

Hasil kajian menyebut, terdapat 3 koridor kereta api yang akan wira-wiri di IKN dan sekitarnya. Pertama, koridor kereta api Bandara Sepinggan-Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) sepanjang 74 kilometer (km). Kedua, kereta api penumpang dan barang antar kota Trans Kalimantan sepanjang 180 km. Ketiga, kereta api perkotaan Balikpapan dan sekitarnya sepanjang 140 km.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri mengatakan target pengoperasian ketiga koridor kereta api di IKN Kalimantan Timur berbeda-beda. Namun, dirinya mengatakan pengoperasian bisa dimulai pada tahun 2030 sampai 2045.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa timeline sampai tahun 2040, pertama itu Bandara Sepinggan-KIPP kita harapkan 2030 sudah bisa beroperasi," kata Zulfikri dalam webinar Sistem Transportasi Cerdas di Ibu Kota Negara, Selasa (25/5/2021).

Pada koridor kereta api Bandara Sepinggan-KIPP di ibu kota baru, sesuai kajian yang ada akan ditempuh selama 50 menit. Nantinya koridor ini mengangkut 1.625.260 orang per tahun atau sekitar 5.000 orang per hari.

ADVERTISEMENT

Sementara koridor penumpang dan barang antar kota Trans Kalimantan sepanjang 180 km ditargetkan beroperasi pada tahun 2030. Nantinya koridor ini mampu mengangkut 1.168.00 orang per tahun dan 2.389.968 ton per tahun.

Sedangkan koridor kereta api perkotaan Balikpapan dan sekitarnya sepanjang 140 km ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2040. Nantinya, koridor ini mampu mengangkut 435.202 orang per tahun.

"Dari 3 koridor ini kita akan melihat mana yang akan kita bangun sesuai dengan demand yang terjadi di KIPP ini, dari analisis kami sementara ini yang menjadi prioritas kami di koridor adalah Bandara Sepinggan sampai KIPP dan selanjutnya KA regional," ujarnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Zulfikri meminta rencana pembangunan tiga koridor kereta api di wilayah IKN Kaltim ini dimasukkan dalam masterplan. Tujuannya, agar lahan yang disiapkan untuk pembangunan sistem transportasi massal sudah tersedia.

Hal tersebut seperti yang dilakukan pada saat Australia yang membangun tram di ibu kota Canberra. Pada proses pembangunan, penyediaan lahan sudah ada dalam masterplan.

"Ini menjadi catatan kita sendiri, kebutuhan angkutan massal penting, dan sudah disiapkan kebutuhan lahan, dan tidak mahal dan tidak berlarut menghadapi pembebasan lahan, ini pelajaran dari benchmark kajian kami," katanya.

Selain itu, dikatakan Zulfikri adalah mengenai penggunaan teknologi yang mampu mendukung IKN Kaltim menjadi kota yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan. Menurut dia untuk mewujudkan tersebut maka pembangunan prasarana dan sarana, hingga sistemnya pun harus berteknologi tinggi namun ramah lingkungan.

Seperti pembangunan prasarana kereta api cerdas harus dilengkapi utilitas ICT untuk manajemen informasi dan komunikasi, layanan pengguna, dan integrasi antar moda. Di bagian sarana, harus memanfaatkan internet of thing (IoT) untuk membantu operasi, layanan pengguna, peningkatan keselamatan.

Selanjutnya pada sistem, bisa mengadopsi sistem perkeretaapian otomatisasi untuk efisiensi biaya, kehandalan operasi, integrasi layanan antar moda, dan layanan.

"Kalau kita bicara kota cerdas yang dilayani kereta api cerdas, tidak hanya didukung prasarana dan saran yang cerdas, namun ada kebutuhan SDM yang mengoperasikan," ungkapnya.


Hide Ads