Kepala Desa Demak Ijo Kecamatan Karangnongko Eri Karyanto menambahkan sejauh ini belum ada kejelasan soal ganti rugi. Dia juga menanyakan soal indikator penilaian appraisal, dan berharap persoalan yang terjadi di daerah lain tidak dibawa-bawa ke desanya.
"Kami tanyakan indikator perkiraan appraisal. Kita hanya menyikapi yang terjadi di daerah lain jangan terjadi di desa saya, setelah sosialisasi sampai kini belum ada kejelasan," kata Eri pada wartawan.
Sementara itu Kepala Kantor BPN Klaten Agung Taufiik Hidayat mengatakan warga yang datang berasal dari beberapa desa. Ada dari Desa Jungkare, Kadirejo, Karangduren, Demak Ijo dan Joho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi ada perwakilan beberapa desa. Ada soal ganti rugi tanaman yang warga menghendaki harga per tanaman, itu kita akan undang appraisal untuk memberikan klarifikasi," jelas Agung pada wartawan di kantornya.
Soal tahapan, jelas Agung, BPN bekerja dengan time schedule sehingga ada yang merasa terlalu lama.
"Kita bekerja itu urut. Tapi kami punya target tahun 2021 ini pengadaan tanah terselesaikan," pungkas Agung.
(hns/hns)