PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana membangun jalur kereta hingga terkoneksi dengan pelabuhan-pelabuhan. Hal ini dilakukan untuk memangkas biaya logistik yang saat ini masih tinggi.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan hal tersebut saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan masjid di Stasiun Balapan Solo hari ini. Dalam kesempatan itu, dia menceritakan telah meresmikan jalur kereta peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, kemarin.
"Saya bersama direksi bersama-sama dari Surabaya membangun konektivitas integrasi dengan pelabuhan, sehingga memangkas biaya transportasi angkutan barang," kata Didiek di Stasiun Balapan, Jumat (4/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, efisiensi biaya logistik juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Diharapkan angka efisiensi di Indonesia bisa mendekati negara maju seperti Singapura.
"Presiden berharap kita seperti Singapura yang biaya transportasinya hanya 8-12 persen. Kita ini masih 23-26 persen," bebernya.
Adapun kehadirannya di Solo ialah melakukan peletakan batu pertama oleh bersama Komisaris PT KAI Riza Primadi dan Sekretaris Daerah Solo Ahyani. Prosesi peletakan batu pertama dilakukan dengan menuangkan material semen ke dalam fondasi bangunan.
Didiek mengatakan pembangunan Masjid dikerjakan PT Surya Kencana Baru dalam waktu sekitar enam bulan. Masjid didesain dengan arsitektur modern dua lantai.
"Masjid terdiri dari dua lantai seluas 735 meter persegi berkapasitas 600 jemaah," ujarnya.
Untuk diketahui, selama ini KAI sudah menyediakan musala di kawasan peron kereta khusus untuk penumpang. Namun Masjid baru yang berada di tepi Jalan Monginsidi, Kestalan ini bisa dimanfaatkan untuk masyarakat umum.
Dia mengatakan pembangunan masjid merupakan salah satu bentuk pengembangan yang dilakukan PT KAI di lima stasiun. Didiek berharap masjid dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas untuk kegiatan ibadah.
"Mudah-mudahan dengan dibangunnya masjid ini dapat menambah iman dan takwa kita semua, serta mempercantik wajah Kota Solo," tutupnya.