Imbas PPKM, MRT Jakarta Pangkas Proyeksi Pendapatan Tiket Hampir 50%

Imbas PPKM, MRT Jakarta Pangkas Proyeksi Pendapatan Tiket Hampir 50%

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 30 Jul 2021 11:39 WIB
Progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A telah mencapai 16,56. Rute MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga ke Kota Tua ini ditargetkan rampung pada Agustus 2027.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Imbas dari PPKM Darurat hingga level 3-4, jumlah penumpang MRT Jakarta merosot tajam dibandingkan bulan lalu. Perusahaan moda transportasi umum itu pun menurunkan target pendapatan tiket atau fare box menjadi Rp 40 miliar- 50 miliar tahun ini.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Willam Sabandar mengungkap jika dibandingkan tahun lalu pendapatan fare box MRT mencapai Rp 80 miliar - 90 miliar. Namun, target tahun ini mesti menurun karena masih adanya aturan PPKM.

Jika dihitung dengan dibandingkan pendapatan tiket tahun lalu, maka target pendapatan tiket turun hampir 50% dari pendapatan tiket tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian di pendapatan di fare box targetnya hanya Rp 40 miliar. Jadi kalau fare box ini sangat berkurang karena PPKM, tetapi kami tetap dorong pendapatan di non fare box yang targetnya tahun ini mudah-mudahan mencapai Rp 450 miliar," kata Wiliam dalam Forum Jurnalis secara virtual, Jumat (30/7/2021).

Wiliam mengatakan sebenarnya tahun ini sempat optimis adanya kenaikan penumpang MRT Jakarta hingga mencapai 60 ribu penumpang di akhir tahun. Namun target itu pupus karena lonjakan COVID-19 dan akhirnya pemerintah melalukan pembatas.

ADVERTISEMENT

"Fare box tahun lalu memang Rp 80-90 miliar, namun tahun ini tidak lebih bagus ya. Sebenarnya kami optimis karena bulan juni itu kan sudah penumpang sudah mencapai 30 ribu. Kalau tidak terjadi lonjakan kasus kita sudah mulai masuk 40 ribu dan di akhir tahun 60 ribu. Karena lonjakan kasus jadi turun lagi," ujar dia.

Sementara untuk target subsidi dari Pemerintah Provinsi Jakarta tetap sebesar Rp 800 miliar-900 miliar. Kemudian target pendapatan dari non fare box atau non tiket sebesar Rp 450 miliar.

Meski pendapatan tiket akan turun drastis tahun ini, pihak MRT Jakarta memaksimalkan pendapatan dari non fare box yang kini sudah menghasilkan dana sebesar Rp 258 miliar atau 57,58% dari target.

Adapun pendapatan nom fare box MRT Jakarta itu dengan memaksimalkan bisnis periklanan di dalam atau luar stasiun, kerja sama layanan Telco, kerja sama penamaan stasiun, kerja sama payment gateway, dan retail.

Simak juga video 'Jokowi: PPKM Darurat Saja Banyak yang Menjerit, Apalagi Lockdown':

[Gambas:Video 20detik]



(das/das)

Hide Ads