Jalan Tol Dalam Kota Jakarta ruas Kelapa Gading-Pulo Gebang sepanjang 9,3 kilometer (km) hari ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Begini perjalanan proyeknya.
"Dengan mengucap bismillahirohmanirohim, jalan tol segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang Pagi ini saya nyatakan diresmikan," ucap Jokowi dalam peresmian. Kemudian diikuti dengan simbolis penempelan kartu uang elektronik di replika gerbang tol, Senin (23/8/2021).
Dalam peresmian ini, Jokowi berharap Tol Pulo Gebang-Kelapa Gading bisa mempercepat distribusi logistik. Daya saing komoditas juga diharapkan semakin baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena jalan tol ini terkait dengan KEK Marunda dan terhubung juga dengan pelabuhan Tanjung Priok, sehingga akan perkuat meningkatkan daya saing kita dan utamanya mobilitas orang di Jakarta akan semakin baik. Lalu mobilitas barang antar kota, kota Jakarta dan sekitarnya akan semakin baik," jelasnya.
Proyek ini memang sudah masuk dalam proyek nasional. Pembangunan jalan tol ini sudah diusulkan oleh Pemprov DKI pada era Gubernur Fauzi Bowo (2010), kemudian tertunda selama beberapa tahun dan menuai pro dan kontra. Bahkan jalan tol ini diprediksi tak mampu mengatasi kemacetan di Jakarta dan justru menciptakan 'tempat parkir' di Jalan tol.
Memasuki tahun 2012 proyek masuk ke tahap lelang dan dibagi dalam tiga fase. Tapi ketika Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, proyek tertunda karena ia sempat menolak dan disebut bisa menambah kemacetan.
Jokowi kala itu menilai lebih baik mengalihkan dana Rp 42 triliun ke pengadaan armada TransJakarta, bus sedang, dan kereta api. Akan tetapi pengadaan proyek terus berjalan.
Hingga akhirnya pada 2013, Jokowi memberikan lampu hijau untuk proyek 6 ruas tol dalam kota.
Pembangunan proyek ini kala itu wajib terintegrasi dengan moda transportasi. Cek halaman berikutnya.