Hari ini Presiden Joko Widodo meresmikan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 1 dan Seksi 5. Dengan adanya diresmikannya jalan ini maka seluruh tol Balikpapan-Samarinda sudah tersambung.
"Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, sore hari ini saya resmikan jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 1 dan Seksi 5," ujar Jokowi dalam peresmian tol seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/8/2021).
Peresmian ini merupakan momen bersejarah karena merupakan tol pertama di Kalimantan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga menjadi momen bersejarah karena Tol Balikpapan-Samarinda merupakan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan. Ini capaian yang patut kita syukuri," sambung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Yuk kilas balik pembangunan tol pertama di Pulau Kalimantan. Dikutip dari pemberitaan detikcom, tol ini dimulai sejak 2016 lalu. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ruas Balikpapan-Samarinda telah dilakukan sejak Juni 2016.
Dikelola oleh konsorsium PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda dengan masa konsesi selama 40 tahun sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
![]() |
Saat itu jalan tol ini ditargetkan bisa beroperasi keseluruhan pada 2019 alias 2 tahun yang lalu. Namun kenyataanya, jalan tol diresmikan pada 24 Agustus 2021, hari ini.
Pembangunan tol ini didukung oleh Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk pembangunan konstruksi seksi 1 dan seksi 5. Hal ini agar proyek jalan tol layak secara finansial.
Nah sisanya seksi 2, 3 dan 4 menjadi tanggung jawab BUJT. Untuk seksi 1 yakni Balikpapan KM 13 - Samboja dibangun sepanjang 22,03 km. Untuk biaya konstruksi menggunakan APBD Rp 1,5 triliun dan APBN Rp 271 miliar untuk jembatan Manggar.
Kemudian seksi 2 yang menyambungkan Sambora-Muara Jawa dibangun sepanjang 30,98 km. Lalu seksi 3 dari Muara Jawa ke Palaran 17,5 km. Kemudian seksi 4 dari Palaran ke Samarinda. Sedangkan seksi 5 Balikpapan-Bandara Sepinggan sepanjang 11,09 km.
Jalan tol ini merupakan janji Jokowi dalam pemilihan presiden. Pembangunan infrastruktur ini disebut tidak Jawa-sentris tapi Indonesia sentris.
Selain itu dengan jalan tol ini, masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan untuk transportasi orang maupun logistik yang lebih efisien, sehingga ekonomi di Kalimantan akan meningkat.
(kil/ara)