Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung yang merupakan kerja sama antara Indonesia dengan China turut dikritisi oleh Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu. Menurutnya, terdapat jebakan China dalam proyek tersebut.
"Jebakan Proyek Kereta Api Cepat China, Jakarta-Bandung adalah pintu masuk China untuk aneksasi infrastruktur strategis di Indonesia," kata Said melalui akun twitter pribadinya.
Dikonfirmasi detikcom secara terpisah, Said Didu mengatakan, sejak awal dirinya menilai bahwa proyek tersebut tidak layak dan tidak akan balik modal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika terjadi demikian, maka kemungkinan besar negara China akan mengambil proyek-proyek infrastruktur strategis lain yang ada di Indonesia sebagai kompensasi. Hal ini menurutnya dilakukan China kepada Afrika.
"Saya lihat proyek tidak layak dan dipastikan tidak akan kembali modal, sudah dapat dipastikan. Sehingga dengan demikian maka diperkirakan seperti halnya China di berbagai negara Afrika itu kalau proyeknya tidak layak dan tidak bisa membayar utang maka biasanya dia meminta kompensasi terhadap infrastruktur lainnya," kata Said kepada detikcom, Kamis (9/9/2021).
Lebih lanjut, secara tidak langsung Said melihat peluang China untuk mengakuisisi proyek-proyek lain sangat besar. "Sangat besar kemungkinannya, sangat besar sekali karena Indonesia ini sangat strategis untuk China," ujarnya.
"Sehingga besar kemungkinan bahwa itu akan mengakuisisi infrastruktur strategis bisa saja bandara, pelabuhan, bisa juga mengambil kereta api yang lain, karena itu karakter China di berbagai negara seperti itu, begitu terus cara masuknya," sambungnya.
Simak Video "Video: Apa yang Harus Dikuasai Masinis untuk Kemudikan Kereta Cepat?"
[Gambas:Video 20detik]