Bahan peledak hasil rekayasa Energetic Material Center (EMC) DAHANA ini digunakan untuk penurunan elevasi jalan tol serta pembentukan bench tol. Dalam project ini, DAHANA berkolaborasi dengan BUMN Wijaya Karya dengan masa kontrak selama tiga bulan.
Pembangunan Tol Cisumdawu, nantinya akan menghubungkan masyarakat ke akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), sekaligus digadang-gadang akan mempercepat peningkatan perekonomian di Jawa Barat. Dengan Tol Cisumdawu, masyarakat Bandung - Majalengka dapat mengakselerasi mobilitas hingga satu jam atau kurang, dari sebelumnya membutuhkan waktu tiga jam perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tol Cisumdawu memiliki total 60,10 km dan dibagi menjadi enam seksi pekerjaan yang terdiri dari, seksi I Cileunyi - Rancakalong sepanjang 11,4 km, Seksi 2 Rancakalong - Sumedang 17,05 km, Seksi 3 Sumedang - Cimalaka 4,05 km, Seksi 4 Cimalaka - Legok 8,20 km, Seksi 5 Legok - Ujungjaya 14,9 km, dan Seksi 6 Ujungjaya - Dawuan 6,06 km.
Investasi Jalan Tol Cisumdawu mencapai total Rp 14,7 triliun yang berasal dari Dana APBN, Pinjaman Pemerintah Tiongkok sebagai bagian dari Viability Gap Fund (VGF), serta investasi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol.
Selain itu, kehadiran Tol Cisumdawu dapat mendukung pengembangan kawasan "segitiga emas" Cirebon-Subang-Majalengka (Rebana) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan baru, serta menjadi salah satu tol dengan pemandangan yang indah.
"Semoga proses konstruksi dapat berjalan sesuai rencana, yang pada akhirnya dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat," tutup Bambang Agung.
(eds/eds)