Ini Wilayah di Kulon Progo yang Terimbas Proyek Tol Yogya-Solo-Bandara YIA

Ini Wilayah di Kulon Progo yang Terimbas Proyek Tol Yogya-Solo-Bandara YIA

Jalu Rahman Dewantara - detikFinance
Selasa, 28 Sep 2021 16:58 WIB
Pembangunan fisik proyek jalan tol Yogya-Solo sudah mulai dikerjakan di Boyolali. Saat ini progres pembangunan fisik baru mencapai 10 persen.
Ilustrasi proyek Tol Yogya-Solo/Foto: Ragil Ajiyanto
Kulon Progo -

PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk ruas Solo -Yogyakarta - Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo menyebut ada 6 kapanewon di Kulon Progo yang akan dilewati pembangunan jalan tol.

Enam kapanewon ini melingkupi 15 kalurahan yang tersebar dari Kulon Progo sisi timur hingga barat atau perbatasan dengan Purworejo, Jawa Tengah.

"Dalam pembangunan jalan tol ini, kita akan menyasar 6 kapanewon, yaitu Kapanewon Sentolo, Nanggulan, Pengasih, Wates, Kokap dan Temon. Dari 6 kapanewon itu total ada 15 kalurahan yang terdampak," ungkap General Manager SDM & Umum PT JMM, Ahmad Izzi saat ditemui wartawan di Komplek Pemkab Kulon Progo, Selasa (28/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad mengatakan pihaknya telah mengusulkan titik-titik calon trase tol ruas Kulon Progo itu kepada Pemda DIY untuk mendapatkan izin penetapan lokasi. Sembari itu juga mengurus AMDAL termasuk izin lingkungan.

Setelah seluruh izin itu terbit, barulah kemudian memasuki tahap pembebasan lahan yang ditargetkan bisa dimulai pada awal 2022 mendatang.

ADVERTISEMENT

"Jika izin tadi sudah diperoleh, kami ingin segera melakukan pembebasan tanah untuk pembangunan jalan tol sesuai rencana kami yaitu di awal tahun 2022. Saat pembebasan tanah sudah berjalan akan diiringi pelaksanaan pembangunan," ucapnya.

"Untuk pembangunan jalan tol trase Kulon Progo sendiri kami harapkan bisa tuntas pada 2024," sambungnya.

Dijelaskan Ahmad, total panjang jalan tol ruas Solo -Yogyakarta - Bandara YIA Kulon Progo, mencapai 97 km. Proses pembangunannya dibagi menjadi 3 seksi. Untuk seksi 1 meliputi ruas Solo-Purwomartani ; Seksi 2 ruas Purwomartani-Sleman, dan Seksi 3 Sleman-Kulon Progo.

Untuk ruas Kulon Progo sendiri panjang jalan tol mencapai 30 km yang seluruhnya dibangun at grade atau langsung di atas tanah dan bukan melayang. Nantinya akan ada 3 exit tol yang ditempatkan di wilayah Kapanewon Sentolo, Wates dan Temon, tepatnya kawasan Bandara YIA.

"Harapan kami pemerintah dan masyarakat bisa mendukung penuh pelaksanaan pembangunan ini, sehingga prosesnya dapat berlangsung lancar," ucapnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik.

Terpisah, Direktur Utama JMM Adrian Priohutomo mengatakan kegiatan pengadaan lahan untuk proyek jalan tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulon Progo dapat terlaksana dengan baik, lancar dan telah mencapai progress 26,2%. Dana sebesar 1,7 triliun rupiah telah digelontorkan oleh pemerintah untuk pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGK) kepada masyarakat terdampak yang tersebar di 4 (empat) Kabupaten yaitu Karanganyar, Boyolali, Klaten dan Sleman.

"Kami menghaturkan terima kasih kepada seluruh masyarakat khususnya warga terdampak yang telah bersedia melepaskan hak atas tanahnya untuk pembangunan jalan tol ini," ucap Adrian.

Guna percepatan pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa untuk seksi 1 dibagi menjadi 2 sub seksi yaitu seksi 1.1 ruas Kartasura - Klaten dan seksi 1.2 ruas Klaten - Purwomartani. Penyedia jasa untuk masing-masing sub seksi tersebut adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk seksi 1.1 dan PT Dayamulia Turangga untuk seksi 1.2. Hingga saat ini progress pekerjaan untuk seksi 1 telah mencapai 3,6 %.

Pada seksi 1 ini terdapat Jembatan Ngasem sebagai titik awal dari ruas Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulon Progo sekaligus merupakan penghubung tol kita dengan Tol Trans Jawa (Tol Semarang-Solo). Saat ini di Jembatan Ngasem sedang dilakukan pengecoran tiang penyangga (pilar). Produksi gelagar jembatan juga sedang kita kerjakan di plant precast. Ditargetkan awal oktober sudah dapat dilaksanakan pemasangan gelagar/girder, dilanjut pengecoran lantainya.

Untuk kenyamanan pengguna jalan tol dan meningkatkan pengembangan kawasan disekitar jalan tol, JMM lanjutnya akan membangun Rest Area dan Pelayanan yang berlokasi di desa Manjungan - Klaten (sta 19+300 A) dan desa Demak Ijo - Klaten (sta 25+200 B).

"Untuk mendukung percepatan dan kelancaran rencana tersebut telah dilakukan koordinasi yang intensif dengan Instansi terkait serta pemda setempat. Salah satunya adalah pertemuan pada 02 September 2021 yang lalu bertempat di Kantor Bupati Klaten terkait rencana Teknik Akhir pekerjaan tersebut yang dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Klaten, serta jajarannya," jelasnya.


Hide Ads