PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah melakukan transaksi divestasi atas ruas tol Cibitung-Cilincing. Dengan begitu sudah ada 4 ruas tol yang dijual oleh Waskita Karya dengan tujuan untuk mengurangi beban utang perusahaan.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menjelaskan, 4 ruas tol yang telah didivestasi antara lain Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (JMKT), Semarang-Batang (JSB), Cinere-Serpong (CSJ) dan Cibitung-Cilincing (CTPPT).
"Untuk divestasi kami sudah melakukan 4 ruas tol dan masih ada waktu di 2021. Ada 1 ruas dalam proses penjajakan dan kajian yang mudah-mudahan bisa kami selesaikan di 2021," ucapnya dalam public expose virtual, Jumat (8/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Destiawan tidak menjelaskan 1 ruas tol yang dalam proses penjajakan tersebut. Namun dia menegaskan ada beberapa ruas tol yang sudah disiapkan untuk dijual, seperti tol Cimanggis-Cibitung, Becakayu, Bocimi dan beberapa ruas di Trans Jawa.
"Kalau ditanya yang mana lagi ya sebetulnya mana saja yang ada peminatnya. Tapi kami akan merespons dari investor tentang mana ruas-ruas yang diminati," ucapnya.
Dia menambahkan, intinya ada sekitar 13 ruas tol milik WSKT yang akan didivestasikan. Dari target itu baru ada 4 yang sudah direalisasikan. Sisanya juga masih ada ruas tol yang belum selesai konstruksinya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma menambahkan, perusahaan menargetkan dana hasil divestasi tol sebesar Rp 8 triliun. Dari angka itu yang sudah terealisasikan sebesar Rp 4,5 triliun. Namun angka itu belum termasuk divestasi Cibitung-Cilincing.
Untuk divestasi tol Cibitung-Cilincing nilai divestasinya sebesar Rp 2,44 triliun. Divestasi dilakukan melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API).
WTR sendiri merupakan pemegang saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTPPT) sebesar 55%, sianya dimiliki API. Dengan transaksi itu maka API akan menjadi pemegang saham sepenuhnya terhadap tol tersebut.
(das/dna)