Pembangunan infrastruktur di Papua dan Papua Barat terus berjalan, salah satunya yakni Jalan Trans Papua. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, saat ini proyek tersebut difokuskan pada Jalan Jayapura-Wanena.
Dia mengatakan, progres jalan saat ini belum utuh seluruhnya, ada yang masih berupa gradasi, aspal dan tanah. Akan tetapi, dia menegaskan, jalan tembusan program Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tinggal beberapa kilometer lagi.
"Trans Papua itu masih berlanjut. Saya susah menjelaskan berapa kilometernya karena ada yang gradasi, ada yang sudah diaspal, masih ada yang tanah. Kalau dalam keadaan tembus tinggal sedikit yang belum tembus. Kita fokus ke Jayapura-Wamena dulu," kata Hedy di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (15/10/2021).
Dari segi anggaran, kata dia, seluruh daerah dinilai strategis termasuk Wamena yang dapat menekan biaya logistik. Itu pub menjadi tujuan dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan.
Selain itu, fokus garapannya kali ini akan ditujukan pada koridor jalan mengingat adanya persoalan keamanan di sana. "Di samping di sana juga ada masalah keamanan, kita ingin lebih fokus yang penting tembus dari satu koridor dulu," ujarnya.
Sekadar informasi, Trans Papua merupakan proyek strategis nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Jalan Trans Papua nantinya ditargetkan akan menembus jalan sepanjang 3.462 kilometer (km).
Berdasarkan catatan detikcom, hingga pertengahan tahun 2021, jalan yang sudah ditembus sepanjang 3.446 km, masih tersisa 16 km jalan yang belum tembus. Secara rinci, kondisi jalan yang sudah teraspal sepanjang 1.733 kilometer dan belum teraspal 1.712 kilometer.