Tabrakan dua kereta LRT Jabodebek terjadi di Cibubur saat melakukan uji coba. Pihak PT INKA (Persero) selaku pembuat kereta ringan yang digunakan LRT Jabodebek pun langsung melakukan investigasi internal usai insiden kecelakaan ini.
Senior Manager PKBL, CSR & Stajeholder Relationship PT INKA (Persero), Bambang Ramadhiarto mengatakan dari hasil investigasi internal sementara, telah ditemukan dugaan adanya human error pada kecelakaan ini.
Bambang menjelaskan saat pengujian, seluruh fungsi sarana LRT pada trainset No. 29 di lintasan LRT dekat Harjamukti Cibubur dalam kondisi baik. Hanya saja, operator yang melakukan uji gerak LRT diduga tidak segera menjalankan fungsi pengereman ketika menata Trainset No. 29 menuju posisi stabling atau parkir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian ini menurut kami merupakan kecelakaan kerja pada saat proses uji gerak atau dinamis kereta LRT di lintasannya. Uji dinamis sendiri merupakan kelanjutan dari proses produksi LRT yang dilakukan oleh PT INKA sebagai pabrikannya di Madiun," jelas Bambang dalam keterangannya yang diterima detikcom, Rabu (27/10/2021).
Bambang menjelaskan sebelum LRT bisa digunakan, keseluruhan sistem LRT harus diuji. Mulai dari fungsi sarana keretanya, lintasannya, hingga persinyalannya. Fungsi-fungsi prasarana lainnya seperti di stasiun-stasiun pemberhentian juga harus diuji dan perangkatnya harus terintegrasi
Hal ini karena pada saat pengoperasiannya untuk publik, transportasi LRT Jabodebek ini merupakan kesatuan integrasi sistem yang akan berjalan secara otomatis dimana keretanya akan berjalan tanpa masinis (driverless).
INKA sendiri mendapatkan tugas membuat 31 trainset LRT Jabodebek, satu trainset-nya berisi 6 gerbong kereta. Pertengahan Oktober ini, semua trainset berhasil dikirim ke Jakarta sejak 2019. Pada 14 Oktober lalu trainset terakhir berhasil dikirim untuk dijajal di lintasan LRT Jabodebek.
Sebagai informasi, hingga akhir September 2021, progress pembangunan prasarana LRT Jabodebek secara keseluruhan telah mencapai 87,54%. Rencananya, pertengahan tahun 2022 mendatang LRT Jabodebek bisa digunakan masyarakat.
Rinciannya, pada pelayanan I Cawang-Cibubur sebesar 93,94%, lintas pelayanan II Cawang-Dukuh Atas sebesar 87,99%, dan lintas pelayanan III Cawang-Bekasi Timur sebesar 92,25%.
Sementara itu, pembangunan depo telah mencapai 55,85%. Kemudian untuk pembangunan fisik stasiun, saat ini telah mencapai lebih dari 90% secara keseluruhan. Hal ini terlihat dari telah berdirinya 18 stasiun di sepanjang 3 lintas pelayanan.