Ada 'Komodo & Batik' Pada Desain Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Ada 'Komodo & Batik' Pada Desain Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 30 Okt 2021 22:31 WIB
Penampakan perdana kereta cepat Jakarta-Bandung
Foto: Dok. PT KCIC
Jakarta -

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sedang dikebut. Mulai dari pembangunan tunnel, bridge dan stasiun terus dikejar. Nantinya KCJB akan dilayani 4 stasiun pada jalur sepanjang 142 Km, yaitu Stasiun Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.

Seiring pembangunan infrastruktur fisik, produksi rangkaian kereta atau Electric Multiple Unit (EMU) untuk proyek KCJB juga berjalan. Proses produksi sedang berlangsung di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang yang berada di Qingdao, Tiongkok dengan sistem manajemen mutu terstandarisasi internasional ISO 9001.

Mulai diproduksi sejak akhir Mei 2021, EMU untuk KCJB memiliki teknologi canggih dan modern. EMU dengan tipe CR400AF didesain dengan penggunaan energi yang rendah sehingga sangat ramah lingkungan. Tipe EMU ini juga memiliki fitur safety keselamatan yang sudah diperkuat dan paling muktahir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan bantuan dari Operation Command Center (OCC), EMU ini juga dihubungkan dengan peralatan pemantau bahaya akibat gejala alam, diantaranya curah hujan tinggi, angin kencang, gempa bumi, serta obyek asing dan tahan api.

"Kereta yang digunakan lebih cepat dari kereta konvensional yang sudah ada, lebih modern. Termasuk dilengkapi dengan monitoring system di dalam kabinnya, seperti monitoring pantograf, suhu ruangan, tegangan dan arus listrik, status pintu di tiap kereta dan lain sebagainya. Selain itu Material EMU dibuat fire resistance atau tahan api menyesuaikan standard yang ada," terang Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/10/2021).

ADVERTISEMENT

Dwiyana menjelaskan EMU untuk KCJB dirancang mampu meminimalisir getaran dan kebisingan. Dengan begitu penumpang dapat merasakan pengalaman menaiki kereta yang dapat melaju hingga kecepatan operasi 350 km/jam dengan nyaman (Kecepatan Desain 400 km/jam).

"Kebisingan dan getaran EMU yang digunakan untuk rangkaian kereta cepat berada di level yang paling rendah/minimum," jelasnya.

Kenyamanan di dalam kereta cepat terjadi karena pengadopsian dari teknologi canggih dari Bogie menggunakan sistem suspensi yang terdiri dari suspensi primer menggunakan cylindrical helical spring dan suspensi sekunder menggunakan air spring serta dilengkapi dengan peredam. Comfort index beserta Stability index dipantau dengan sangat ketat.

Penampakan perdana kereta cepat Jakarta-BandungPenampakan perdana kereta cepat Jakarta-Bandung Foto: Dok. PT KCIC

Komodo dan Batik dalam desain Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Simak Video: Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Tak Sampai ke Pusat Bandung

[Gambas:Video 20detik]



Kecanggihan EMU KCJB juga dapat ditemukan pada sistem pengoperasiannya yang sudah menggunakan teknologi ATP (Automatic Train Protection) sesuai dengan standard yang disyaratkan dalam Kereta Kecepatan Tinggi dan juga standard Tiongkok dan dunia. Sistem ini sudah terbukti mampu menunjang keselamatan dan diakui oleh industri kereta cepat dunia.

"Desain EMU yang digunakan pada KCJB memiliki muatan lokal. Pada desain eksterior, EMU untuk proyek KCJB memiliki warna merah dan silver dengan bentuk luar yang sekilas mirip Komodo. Hal ini tercermin pula di eksterior EMU KCJB yang menggunakan motif corak segitiga yang merepresentasikan sisik Komodo," terang Dwiyana.

Warna merah pada desain eksterior EMU mengambil inspirasi dari warna Merah Putih bendera kebangsaan Indonesia. Sehingga, warna merah pada dinding samping dan bagian depan yang bergerak saat EMU KCJB melaju akan mengingatkan pada bendera yang berkibar serta memupuk rasa bangga pada tonggak sejarah transportasi massal modern yang pertama di Asia Tenggara ini.

Muatan lokal lain yang diangkat adalah Batik Mega Mendung. Batik Mega Mendung dipilih karena rute KCJB melewati area Jawa Barat yang salah satu motif khasnya adalah Batik Mega Mendung. Batik Mega Mendung ini dapat dilihat pada panel di kursi penumpang yang ada di setiap kelasnya.

Dwiyana mamaparkan, rangkain kereta cepat ini akan dibagi menjadi beberapa kelas, mulai dari VIP Class, First Class, hingga Second Class dengan jarak tempat duduk yang nyaman. Lalu, terdapat pula Dining Car, fasilitas untuk difabel, charging port, sampai luggage storage yang bisa digunakan untuk menyimpan bagasi dan juga sepeda lipat yang membuat kenyamanan penumpang tetap yang terbaik.

Selain itu, EMU untuk proyek KCJB juga didesain ramah untuk para penyandang disabilitas. EMU didesain dengan memiliki tempat penyimpanan kursi roda, toilet disabilitas hingga tempat duduk khusus disabilitas.

Rencananya, akan disiapkan 11 rangkaian kereta untuk melayani penumpang yang ingin menikmati kecanggihan KCJB. Saat ini, rangkaian kereta api cepat tersebut masih dalam tahap produksi dan direncanakan tiba di Indonesia pada Juni 2022.

Disamping produksi EMU, Dwiyana menyebutkan saat ini sedang disiapkan SDM Operasi Maintenance sebagai bentuk persiapan dalam Tahapan Operation Maintenance Readiness. Termasuk juga mempersiapkan Regulasi, SOP dan Peraturan Menteri dengan Kementerian Perhubungan. Percepatan pembangunan terus dilakukan proyek KCJB untuk mengejar target operasional di akhir tahun 2022.


Hide Ads