Sementara itu, Stasiun Tegalluar yang masuk dalam rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung diharapkan dapat menyasar penumpang di Bandung bagian timur. Moda transportasi wilayah tersebut akan terhubung dengan Bus Rapid Transit dan juga taksi.
Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar juga memiliki kemudahan aksesibilitas, mulai dari exit tol Padaleunyi arah Jakarta dan aksesibilitas dari dan menuju GBLA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait pembangunan Stasiun Walini di bagian Bandung Barat akan dihentikan sementara. Dwiyana menekankan meski terjadi penundaan pembangunan Stasiun Walini, bukan berarti pengerjaan konstruksi di Walini dibatalkan.
Ia menuturkan PT KCIC akan melakukan pembangunan Stasiun Walini di fase selanjutnya sesuai arahan pemegang saham. "Penundaan pembangunan ini bukan berarti pengerjaan konstruksi di Walini batal. Namun hanya ditunda sementara waktu," ujarnya.
Hingga saat ini PT KCIC masih terus melakukan percepatan pembangunan di 237 titik konstruksi secara komprehensif. Fokus konstruksi yang menjadi prioritas antara lain penyelesaian pengeboran tiga terowongan dari 13 terowongan yang ada di trase KCJB, menyelesaikan erection girder untuk konstruksi elevated track, terutama yang berada di daerah Batununggal, Bandung, serta pengerjaan subgrade #18, #19, dan #20 di perbatasan antara Karawang dan Purwakarta.
Bentuk fisik kereta yang akan digunakan atau Electric Multiple Unit (EMU) pun saat ini sedang dalam tahap produksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang yang berada di Qingdao, China.
Simak Video "Kereta Cepat JKT-BDG Kini Dibiayai APBN, PKS: Belum Tentu Manfaat"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)