Penutupan Bandara Halim Perdanakusuma Tinggal Tunggu Waktu

Penutupan Bandara Halim Perdanakusuma Tinggal Tunggu Waktu

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 08 Nov 2021 07:00 WIB
Penerbang domestik selain mudik dibuka kembali bagi penumpang bersyarat. Meski dibuka lagi, suasana di Bandara Halim Perdanakusuma terpantau sepi pagi ini.
Ilustrasi/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Kabar terbaru terungkap soal penutupan Bandara Halim Perdanakusuma. Bandara disebut bakal ditutup untuk persiapan KTT G20 tahun depan, bukan cuma untuk urusan revitalisasi.

Hal ini diketahui dari pengusaha maskapai yang menggunakan bandara Halim Perdanakusuma. Menurut Direktur PT Indojet Sarana Aviasi Stefanus Gandi, penutupan ini dilakukan bukan hanya untuk revitalisasi saja. Ternyata penutupan dilakukan juga dalam rangka persiapan Bandara Halim Perdanakusuma untuk digunakan pada gelaran KTT G20 tahun depan.

Dia bilang wacana penutupan memang sudah beredar di lingkungan bandara. Dirinya sendiri mendapatkan kabar ini dari pihak ground handling bandara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wacana penutupan memang ada, kami sudah dapat kabarnya. Penutupan katanya untuk persiapan event tahun depan, G20 di 2022 itu tahun depan. Dari info yang kami dapat dan terima ya terkait persiapan dari G20. Revitalisasi iya, tapi terkait G20. Info yang kami terima seperti itu," ungkap Stefanus ketika dihubungi detikcom, Minggu (7/11/2021).

Sebagai informasi, perusahaan Stefanus adalah salah satu operator penyewa jasa private jet yang menggunakan Bandara Halim Perdanakusuma sebagai homebase. Beberapa penerbangan jet pribadi yang dilakukan Indojet dilakukan dari Halim Perdanakusuma.

ADVERTISEMENT

Namun, menurut Stefanus, hal ini masih wacana. Dia bilang belum ada surat resmi yang dikeluarkan otoritas bandara soal penutupan bandara Halim Perdanakusuma. Dia mengaku operator maskapai pun sebetulnya masih bingung apakah penutupan akan dilakukan atau tidak.

Yang jelas dia menegaskan kabar penutupan ini nampaknya terlihat serius dan hanya menunggu surat resmi soal penutupan bandara.

"Kita masih bingung juga, ini masih wacana. Bisa iya, bisa nggak. Memang ada pertemuan katanya di Halim, tapi surat resmi aja belum ada. Kita kan acuannya surat resminya," ungkap Stefanus.

"Ini memang masih wacana, cuma kelihatannya serius. Tinggal tunggu surat aja," tegasnya.

Tapi, Stefanus mengatakan selama belum ada surat resmi soal penutupan bandara, sejauh ini operasi bandara masih normal. Berbagai pesawat pun masih terbang seperti biasa dari dan ke Halim Perdanakusuma.

"Sekarang sih masih normal. Semua pesawat di Halim pasti akan tetap operasional seperti biasa sebelum surat resmi ada, termasuk kita juga," jelas Stefanus.

Yang jelas, Stefanus menyatakan kalau memang bandara benar-benar akan ditutup pemindahan penerbangan pasti bakal dilakukan. Penerbangan akan dipindah ke bandara lain, opsinya yang ditawarkan ada tiga bandara. Mulai dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Bandara Husein Sastranegara Bandung, ataupun Bandara Kertajati, Majalengka.

"Skema untuk pemindahan penerbangan juga sudah ada, ada beberapa alternatif bandara. Ada Cengkareng, Bandung, atau Kertajati. Semua pesawat akan pindah," ungkap Stefanus.

Namun, kata Stefanus, kemungkinan operator-operator maskapai yang ada di Halim Perdanakusuma akan memilih pindah ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Alasannya, bandara tersebut lebih siap digunakan dan dekat.

"Teman-teman operator mungkin akan minta ke CGK aja karena lebih reasonable. Kalau Bandung kan kejauhan," kata Stefanus.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengatakan penutupan bandara menjadi opsi imbas dari rencana revitalisasi bandara yang bakal dilakukan.

Namun, Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto menyatakan sampai saat ini nasib ditutup atau tidaknya bandara Halim masih dalam pembahasan. Belum ada satupun keputusan yang diambil soal penutupan bandara.

Sampai saat ini, Kemenhub tengah membahas berbagai hal yang harus dipersiapkan terkait dampak dari proses revitalisasi, tak terkecuali penutupan bandara.

"Soal penutupan masih dibahas," kata Novie kepada detikcom, Jumat (5/11/2021).


Hide Ads