Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pelabuhan Patimban dibangun bukan untuk berkompetisi dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Dia mengatakan justru kedua pelabuhan bakal berkolaborasi untuk menguatkan sistem logistik di Indonesia.
Dia menjelaskan ongkos transportasi darat dalam sebuah rantai pasok logistik dinilai masih besar. Khususnya menuju pelabuhan maka dari itu Pelabuhan Patimban dibangun untuk mendekatkan pelabuhan dengan para penggunanya.
"Kan di darat masih jadi masalah bagi kita, makanya kita bangun Patimban. Bukan mau untuk kompetisi dengan Priok," ungkap Budi Karya dalam webinar Kagama, Selasa (23/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan, misalnya saja pabrik-pabrik yang berjejer di sekitar daerah Karawang hingga Tangerang. Menurutnya, bagi pabrik yang berada di daerah Cikarang, Karawang, Bekasi Timur, masih terlalu jauh untuk menuju pelabuhan Tanjung Priok.
Maka dari itu diarahkan untuk kawasan industri di Jawa Barat bisa mengirimkan barang-barangnya lewat Pelabuhan Patimban. Sementara kawasan industri yang berada di sekitar Jakarta mengirim barang lewat Pelabuhan Tanjung Priok.
"Tidak kompetisi, tapi kolaborasi untuk memberikan kesempatan mereka yang dekat Priok ke Priok, tapi mulai dari Bekasi Timur itu ke Patimban," papar Budi Karya.
Di sisi lain, Budi Karya mengatakan, Pelabuhan Patimban bakal melengkapi kawasan segitiga emas baru di Jawa Barat. Di dalam kawasan itu, ada Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban yang bakal jadi andalan logistik kawasan tersebut.
"Kami juga bangun Patimban ini kita punya itu di dekat Kertajati. Di sana bakal ada segitiga emas baru, ada kumpulan kawasan industri juga," ungkap Budi Karya.
Saat ini Pelabuhan Patimban sendiri masih dikelola oleh Kementerian Perhubungan. Targetnya bulan Desember mendatang bakal ada pengalihan operator dari Kemenhub ke pihak swasta.
Dalam waktu dekat, pengelolaan akan diserahterimakan kepada PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dan Toyota Tsusho Corporation.