Sejumlah kendala muncul dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Salah satunya, mengenai pembangunan tunnel 2 atau terowongan menuju ke Bandung.
Berbagai upaya pun dilakukan untuk menembus terowongan ini, termasuk memanggil para ahli terowongan dari China.
Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, pembangunan tunnel 2 mengalami kendala karena melalui area tanah lunak (clay soil). Sehingga, perlu penanganan khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, masalah tersebut merupakan hal yang wajar dihadapi dalam pembangunan tunnel. Apalagi untuk proyek kereta cepat.
"Tunnel 2 tentunya adanya treatment khusus, karena clay soil ini, ya sebenarnya ini wajar sih di beberapa pembangunan tunnel di dunia, apalagi untuk teknologi api kereta cepat," katanya di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021).
Ada beberapa upaya yang dilakukan agar pembangunan terus berjalan. Salah satunya, menggunakan teknologi grouting.
"Dalam hal tunnel 2 kita menggunakan teknologi salah satunya grouting, casing grouting. Jadi kita bener-bener mencari solusi apa yang bisa menyelesaikan semua masalah di tunnel 2 kaitannya dengan clay soil itu," terangnya.
Bahkan, lanjutnya, untuk menyelesaikan pembangunan tunnel 2 ini, pihaknya mendatangkan 33 ahli dari China.
"Jadi bahkan terakhir kita mendatangkan 33 ahli tunnel langsung dari China untuk membantu menyelesaikan ini. Terakhir, 17 ahli grouting untuk membantu terkait dengan penyelesaian masalah clay soil," ungkapnya.
Lanjut di halaman berikutnya soal progres proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Simak Video "Begini Penampakan Bantalan Rel Kereta Cepat Jakarta Bandung"
[Gambas:Video 20detik]