Bendungan Randugunting masuk program strategis nasional (PSN) dan telah menelan anggaran sebesar Rp 880 Miliar dan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk. Pembangunan bendungan ini telah selesai melampui kontrak kerjanya, yang seharusnya selesai pada Oktober 2022 namun dapat diselesaikan 10 bulan lebih cepat.
Bendungan Randugunting ini merupakan Bendungan yang ke 14 diresmikan di tahun 2021 ini. Dari total 61 bendungan yang akan dibangun sampai 2024 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total tampungan air di bendungan ini adalah 14,42 juta meter kubik. Total luas lahan genangan 187 hektar, sedangkan total lahan yang dibebaskan 267 hektar.
Kepala BBWS Pemali Juwana , Muhammad Adek Rizaldi mengatakan, Bendungan Randugunting merupakan bendungan multi fungsi. Fungsi yang pertama untuk konservasi sumber daya air.
"Blora ini merupakan daerah kering ya. konservasi itu artinya mengisi daerah daerah kering, yang selama ini muka air tanah itu jauh diatas 100 meter. Dengan adanya tampungan ini sehingga muka air tanah bisa naik," ungkapnya.
Kedua, untuk menyuplai tambahan air di bidang pertanian, salah satu yang mendapat manfaat irigasi adalah wilayah kedungsapen Kabupaten Rembang sebesar 630 ha.
Ketiga untuk penyedian air baku. 100 Liter/detik untuk Kabupaten Blora, 50 Liter/detik untuk Kabupaten Rembang, 50 Liter/detik untuk Kabupaten Pati.
(hns/hns)