Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap diproyeksikan selesai dibangun 2024 mendatang. Pembangunannya bakal dimulai tahun ini, namun baru akan tersambung penuh pada 2029.
Mengutip hasil lelang pengusahaan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Nomor 37.1/BPJT/L/GBTC/2021, Kamis (6/1/2021), tarif tol ini direncanakan Rp 2.025/km. Tarif tersebut untuk golongan I tahun 2024.
Dengan panjang tol 206,65 km, maka total biaya yang dibutuhkan untuk menjajal Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap secara penuh kurang lebih Rp 418.500.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tarif Rp 2.025/km sendiri termasuk tarif termahal tol yang ada di Indonesia saat ini. Tarif tol mahal lainnya yang ada di Indonesia seperti salah satu ruas tol dalam kota Jakarta yang baru beroperasi, Kelapa Gading-Pulo Gebang yang mematok biaya Rp 19.000 untuk 9,29 km. Artinya jika dikonversi ke satuan per km, tarifnya sekitar Rp 2.045/km.
Rata-rata tarif tol lainnya di Indonesia mematok biaya di bawah Rp 2.000/km. Misalnya tarif tol Trans Sumatera yang rata-rata di bawah Rp 1.000/km.
Tarif tol sendiri menjadi salah satu sumber pemasukan untuk pengembalian investasi jalan tol. Dengan tarif Rp 2.025/km dan biaya investasi Rp 56,2 triliun, masa konsesi pengoperasian tol ini diberikan waktu 40 tahun sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) terbit.
Dalam perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT), badan usaha diberikan konsesi pengusahaan jalan tol dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi pengembalian dana investasi dan keuntungan yang wajar bagi usaha jalan tol, seperti diatur dalam Pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
Pengguna jalan tol dikenakan kewajiban membayar tol yang digunakan untuk pengembalian investasi, pemeliharaaan, dan pengembangan jalan tol.
Tarif tol akan dihitung berdasarkan tiga hal, yakni kemampuan bayar pengguna jalan, besar keuntungan biaya operasi kendaraan (BKBOK) dan kelayakan investasi.
Tonton juga Video: Bayar Tol Tanpa Stop Berlaku Tahun Ini, Gimana Caranya?