Meski terdapat tantangan geografis, hal itu bisa tertangani dengan baik berkat adanya kolaborasi dari berbagai pihak. Luhut juga memastikan jika Tunnel 2 ini aman untuk dilintasi.
"Tunnel 2 ini memang memiliki tantangannya tersendiri. Dari awal sudah kita ketahui jika struktur tanahnya labil. Namun kondisi sekarang sudah lebih baik dan bisa ditangani," ujarnya dikutip Kamis (13/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan kehadiran Luhut jajaran Kemenkomarves dan Forkopimda Kabupaten Purwakarta dinilai sebagai dukungan bagi tim KCJB yang sedang dalam proses menyelesaikan pembangunan #Tunnel 2 yang merupakan salah satu titik kritis konstruksi.
"Pak Menko Marvest melihat langsung pengerjaan konstruksi di Tunnel #2 dan memastikan pengerjaan konstruksi dapat berjalan lancar. Termasuk soal keamanan dan transfer knowledge yang terjadi selama pengerjaan konstruksi berlangsung. Kami sangat senang tentunya karena kehadiran beliau adalah suatu bentuk dukungan bagi
kami yang saat ini sedang melakukan percepatan pembangunan," ujarnya .
Untuk diketahui, titik konstruksi Tunnel #2 merupakan salah satu titik Konstruksi dengan tantangan geografis yang tinggi dalam proyek KCJB karena lokasinya berada di area clay shale. Tunnel#2 ini akan menjadi terowongan pertama di Indonesia yang berhasil dibangun di area clay shale.
Dikatakan Dwiyana, area clay shale merupakan jenis tanah dengan karakteristik yang mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian berlangsung. Mengingat kondisi tanah yang memiliki potensi menimbulkan pergerakan konstruksi timbunan maupun konstruksi jalan yang terdapat di atasnya, sehingga proses pembangunan tunnel harus dilakukan dengan berhati-hati dan seksama.
"Tunnel #2 memang salah satu titik tersulit. Lokasinya berada di area clay shale yang karakteristik tanahnya mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian berlangsung. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian dalam pengerjaannya dan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru," terang Dwiyana.
Dalam penanganan tunnel 2 terjadi transfer teknologi antara tenaga ahli tunnel dan grouting dari Tiongkok dengan tenaga ahli lokal dalam hal ini dari ITB. Mengingat seluruh tenaga ahli baik dari Tiongkok ataupun Indonesia berkolaborasi untuk menangani tantangan geografis di tunnel 2. Melalui adanya kolaborasi ini, diharapkan juga terjadi transfer knowledge dalam bidang konstruksi terowongan sekaligus untuk dalam mengatasi kendala dalam proses konstruksi di Tunnel #2.
"Para ahli dari Tiongkok dan ITB tersebut akan dimaksimalkan untuk transfer knowledge kepada seluruh pekerja KCJB di titik konstruksi tersebut," terang Dwiyana Slamet Riyadi
Lebih lanjut, Dwiyana menyebutkan bahwa tenaga ahli berpengalaman tersebut didatangkan untuk membantu bagian permukaan terowongan karena sangat menguasai metode grouting yang selama ini dipakai untuk mengerjakan beberapa proyek terowongan KCJB.
"Kami akui bahwa dalam pengerjaan Tunnel #2 yang berada di area clay shale membutuhkan penanganan khusus. Dikarenakan pengerjaan Tunnel #2 KCJB menggunakan metode grouting, kami mengumpulkan para ahli tunnel yang menguasai grouting dari Tiongkok dan dari ITB untuk membantu memperkuat surface tunnel atau permukaan terowongan," jelas Dwiyana.
Dalam laporannya, tertulis hingga Desember 2021, pengerjaan tunnel sepanjang 1.052 meter ini sudah mencapai 67 persen Dengan sisa pengerjaan yang masih ada, transfer knowledge dari keterlibatan para ahli tunnel tersebut diharapkan dapat membantu upaya percepatan pembangunan KCJB yang progres konstruksi keseluruhannya sudah mencapai 79%, serta membantu keterselesaian Tunnel #2 sesuai dengan standar konstruksi Kereta Cepat.
(hns/hns)