Layanan LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Agustus 2022. Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo mengatakan tarifnya akan menjadi Rp 15.000.
Ia mengatakan kenaikan ini berkaitan dengan pembengkakan dana proyek pembangunan dan molornya target operasi LRT Jabodebek.
Dana proyek LRT Jabodebek disebut bertambah Rp 2,6 triliun (cost overrun). Jadi, total investasi LRT Jabodebek bertambah jadi Rp 32,5 triliun naik dari sebelumnya Rp 29,9 triliun
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada cost overrun Rp 2,6 triliun karena pergeseran target COD (commercial operation date) yang semula 2019 menjadi 2022, terutama terkait pembebasan lahan di Depo Bekasi Timur, sehingga total investasi Rp 32,5 triliun dan tarif dari Rp 12 ribu menjadi Rp 15 ribu," ujarnya dalam diskusi publik mengenai Persiapan Operasional LRT Jabodebek, Selasa (19/1/2022).
Dalam paparannya, Didiek tidak merinci apa saja penyebab kenaikan tarif ini selain molornya operasi LRT Jabodebek dan bertambahnya biaya pembangunan.
Ia hanya mengatakan dana tambahan Rp 2,6 triliun itu digunakan untuk meningkatkan biaya pra-operasi, biaya interest during construction (IDC) dan biaya lainnya.
Lebih lanjut, meski akan beroperasi untuk umum pada Agustus 2022, diakui belum sepenuhnya proyek LRT Jabodebek selesai. Mengingat tahap pertama pada LRT Jabodebek baru berjalan pada lintas Cibubur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas, dan lintas Bekasi Timur-Cawang. Untuk saat ini, progres LRT Jabodebek sudah mencapai 78,78%.
"Pada Agustus nanti belum mencakup keseluruhan lintasan hanya lintasan utama dan untuk depo akan dioperasikan secara manual, dan beroperasi secara full pada 2023," tutupnya.
(ara/ara)