Daftar Infrastruktur 'Alien' yang Mau Dibangun di Ibu Kota Baru

Daftar Infrastruktur 'Alien' yang Mau Dibangun di Ibu Kota Baru

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 31 Jan 2022 06:00 WIB
Infografis Jadwal Pindah Ibu Kota
Ilustrasi Pindah Ibu Kota (Foto: M Fakhry Arrizal/detikcom)

2. Tol Bawah Laut

Jalan tol bawah laut juga digadang-gadang bakal jadi akses utama menuju ibu kota baru. Kepala BPJT Danang Parikesit menjelaskan tol bawah laut adalah salah satu teknologi penyeberangan jalan yang berada di bawah air, nama ilmiahnya adalah submersible crossing.

Umumnya, penyeberangan menggunakan jembatan namun lewat teknologi ini memungkinkan penyeberangan berada di bawah laut. Nantinya akan ada terowongan di bawah laut yang digunakan sebagai sarana penyeberangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tol bawah laut selama ini kalau menyeberang sungai atau muara kan pakai jembatan tahunya. Nah sudah ada teknologi submersible crossing. Terowongan ditenggelamkan di laut atau sungai, sehingga kendaraan bisa melintas," kata Danang dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (24/1/2022).

Danang menjelaskan sejauh ini pemerintah masih melakukan detail engineering design (DED) untuk proyek tersebut. Belum ada rincian lokasi ataupun biaya proyek ini.

ADVERTISEMENT

"Dari awal memang pak Dirjen (Bina Marga) menginginkan teknologi yang kita pakai itu teknologi yang terbaik, termasuk salah satunya pemanfaatan submersible crossing," jelas Danang.

3. Kendaraan Listrik Autonomous

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menjabarkan beberapa rencana pengembangan transportasi di ibu kota baru. Dia menegaskan di sektor transportasi darat akan dikembangkan fasilitas yang ramah pejalan kaki dan pesepeda. Untuk kendaraannya semuanya akan berbentuk kendaraan listrik berbasis baterai.

"Untuk mendukung pembangunan di kawasan IKN, kami telah siapkan konsep Smart City, Smart Mobility," kata Budi Karya dalam keterangannya.

Budi Karya juga mengatakan bakal ada kendaraan autonomous untuk angkutan massal. Dalam catatan detikcom, transportasi ini merupakan kombinasi antara kereta dan bus.

Sistem transportasi futuristik ini menggunakan jalur rel virtual. Sistem ini juga disebut-sebut sangat fleksibel, murah, lebih baik dari trem maupun kereta biasa, ramah lingkungan, tak membutuhkan rel baja, serta kapasitas angkut lebih besar dari bus.

Sementara untuk sektor transportasi udara, Kemenhub akan mengembangkan bandara berkonsep Aerotropolis yang cerdas, terintegrasi, dan memperhatikan etika lingkungan.

Di sektor transportasi laut, akan dikembangkan juga penggunaan kapal penumpang maupun barang dengan konsep smart port dan traffic separation scheme (TSS).

Budi Karya mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah penelitian dan kajian sejak tahun 2020 melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) yang ditunjuk sebagai Ketua Satgas Pengembangan Sistem Transportasi IKN.

Penelitian ini telah menghasilkan dokumen perencanaan transportasi di IKN, baik itu Masterplan, Feasibility Study dan Detail Engineering Design (DED).


(hal/dna)

Hide Ads