Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan bisa beroperasi pada Juni 2023. Target itu mundur dari target sebelumnya. Mengingat waktu yang semakin mepet, sudah sampai manakah mega proyek ini?
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet menjelaskan saat ini progres proyek sudah mencapai 79,9% per Desember 2021. Progres konstruksi tersebut berdasarkan penghitungan nilai investasi aktual yang telah dikeluarkan oleh kontraktor EPC (HSRCC).
"Untuk project dashboard dari progres konstruksi sampai hari ini 79,90%. Secara mainline sudah hampir 80%," katanya dalam RDP dengan Komisi V, Senin (7/2/2022).
Progres untuk pengerjaan mainline terdiri dari pengerjaan jembatan dengan progres 89,3%, subgrade 78,41% dan tunnel 98,07%.
"Kemudian EMU atau keretanya sudah hampir 85%. Di mana 8 train set sudah melakukan uji coba, jadi masih kurang 3 train set dalam progres," tambahnya.
Ditargetkan pada akhir 2022 Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah bisa dilakukan uji coba atau tes dinamis. Lalu ditargetkan pada Juni 2023 bisa dioperasikan.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sendiri pembangunannya membentang 142 km yang terdiri dari 4 stasiun. Mulai dari Stasiun Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.
Kereta yang akan digunakan tipe CR400AF yang merupakan tipe terbaru dari China Railway. Kereta ini memiliki kecepatan 400 km per jam, namun pada saat operasi nantinya hanya akan menempuh 350 km per jam.
"Untuk waktu pelayanan kalau dari Halim ke Tegalluar 36 menit, sementara kalau berhenti di 4 stasiun itu 43 menit. Diharapkan dapat memangkas waktu perjalan dari Bandung ke Jakarta," tutupnya.
(das/eds)