Pekerjaan pengelasan di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dilakukan pekerja China, bukan tukang las lokal. Kenapa bisa demikian?
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini merupakan salah satu proyek strategis pemerintah, sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja, termasuk tukang las.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menerangkan total pekerja yang dibutuhkan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah 15.487 pekerja. Dari jumlah itu, tenaga kerja lokal ada 13.477 dan sisanya 2.010 dari tenaga kerja asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan KCIC, pengerjaan rel kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan teknologi khusus. Tenaga kerja lokal belum bisa melakukannya.
KCIC juga menjelaskan, untuk melengkapi rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) terbaru dengan spesifikasi terbaik, rel 60 yang berstandar tinggi, tidak lengkap jika treatment terhadap rel tidak menggunakan standar terbaik.
Proses pengelasan rel KCJB dengan UN-200 ini berlangsung di fasilitas Welding Factory yang berada di Depo Tegalluar Track Laying Base KCJB. Dengan melakukan pengelasan di factory welding, mutu sambungan rel dapat lebih terkontrol.
"Jadi, cara kerja dari Flash-butt welding adalah dengan memanaskan kedua batang rel yang akan disambung dengan mesin UN-200. Setelah mencapai suhu yang dibutuhkan, kedua ujung barang rel tersebut disambung dengan tekanan tertentu hingga benar-benar menyatu dengan sempurna." Jelas KCIC lewat akun Twitter-nya, Jumat (11/02/2022)
Dengan kecanggihannya, mesin UN-200 mampu memberikan kualitas sambungan yang konsisten pada setiap rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Karena itulah, diperlukan tukang las khusus untuk mengoperasikannya.
(ara/ara)