KAI Usulkan Tarif LRT Jabodebek: Jauh-Dekat Beda Tarif, Maksimal Rp 15.000

KAI Usulkan Tarif LRT Jabodebek: Jauh-Dekat Beda Tarif, Maksimal Rp 15.000

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 16 Feb 2022 14:13 WIB
Foto udara gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di jalur Pancoran, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Progres perkembangan pembangunan transportasi Lintas Rel Terpadu atau LRT yang akan melintas di Jakarta - Bogor - Depok - Bekasi (Jabodebek) tersebut sudah mencapai 88,60 persen, saat ini telah memasuki tahapan uji coba atau tahapan testing commisioning (tes fungsi) untuk rute Pancoran-Dukuh Atas. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Foto: Antara Foto
Jakarta -

LRT Jabodebek bakal bisa dijajal pada Agustus tahun ini. PT KAI (Persero) menjelaskan skema progresif bakal dijalankan pada sistem penarifan LRT Jabodebek.

VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan skema tarif LRT Jabodebek akan terdiri dari tarif dasar dan tarif tambahan per kilometer (km) berikutnya. Tarif rata-rata maksimal dipatok Rp 15.000.

"Tarif LRT Jabodebek direncanakan rata-rata Rp 15.000 di mana menggunakan skema tarif progresif yang terdiri dari tarif dasar dan tarif per KM berikutnya," ungkap Joni kepada detikcom, Rabu (16/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, Joni enggan bicara berapa rencana tarif dasar dan tarif tambahan LRT Jabodebek. Namun dia mengatakan sudah ada beberapa alternatif angka yang disampaikan ke Kementerian Perhubungan.

"Belum ditetapkan. Terdapat beberapa alternatif tarif dasar dan tarif per km yang kami usulkan ke Kementerian Perhubungan untuk dikaji," ungkap Joni.

ADVERTISEMENT

Joni menjelaskan dengan skema tarif progresif, maka akan memberikan keuntungan dan keadilan kepada pelanggan LRT Jabodebek. Tarif perjalanan jarak jauh dan jarak dekat akan berbeda.

"Pelanggan jarak dekat dan jarak jauh akan dikenakan tarif yang berbeda," kata Joni.

Simak video 'Mengenal Sistem CBTC dan GoA Level 3 pada LRT Jabodebek':

[Gambas:Video 20detik]



KAI survei kemampuan membayar. Cek halaman berikutnya.

Survei Kemampuan Bayar

Joni menjelaskan di balik penentuan tarif tersebut, KAI sudah melakukan survei kemampuan membayar atau Ability to Pay (ATP), dan keinginan membayar atau Willingness to Pay (WTP) kepada masyarakat pada akhir 2020.

Skema ini belum ditetapkan, Joni menjelaskan pihaknya masih mengusulkan skema ini ke Kementerian Perhubungan selaku regulator sarana perkeretaapian.

VP Public Relation PT KAI Joni Martinus (Adhyasta Dirgantara/detikcom)VP Public Relation PT KAI Joni Martinus (Adhyasta Dirgantara/detikcom) Foto: VP Public Relation PT KAI Joni Martinus (Adhyasta Dirgantara/detikcom)



Kementerian Perhubungan sendiri menyatakan saat ini belum memberikan lampu hijau pada skema yang ditetapkan KAI untuk penarifan LRT Jabodebek. Juru bicara Kemenhub Adita Irawati menyatakan usulan KAI masih dikaji Ditjen Perkeretaapian. Studi kelayakan pun sedang dilakukan untuk skema yang diusulkan KAI.

"Usulannya sedang dikaji oleh Ditjen Perkeretaapian, sedang dilakukan studi kelayakan," kata Joni.


Hide Ads