.webp)
Persoalan penambangan batuan andesit di Desa Wadas, Purworejo yang diperuntukan Bendungan Bener masih belum selesai.
Menanggapi hal itu, Sekjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah mengatakan terkait pembangunan Bendungan Bener sendiri tidak ada masalah.
"Kita juga sama-sama paham, sama-sama mendengar bahwa yang ditolak bukan bendungannya," ujarnya, Kamis (17/02/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, Zainal menegaskan, untuk bendungannya tidak ada penolakan.
Perihal kebutuhan batu andesit di Desa Wadas, ia menjelaskan itu sudah dipertimbangkan.
Bendungan Bener merupakan bendungan yang besar. Bahkan lebih besar dari bendungan manapun yang pernah dibangun PUPR.
Dengan ukuran yang besar itu, dibutuhkan material yakni batu andesit yang besar pula dan tidak bisa di sembarang tempat. Perhitungan kapasitas dan yang lainnya juga dilakukan.
Batu andesit itu, lanjut Zainal, berada di Desa Wadas. "Kebetulan sementara ini kita menemukan lokasi di situ," tambahnya.
Zainal mengatakan proyek Bendungan Bener sudah sangat diperhitungan. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah punya komitmen mensejahterkan rakyat
"Untuk apa bangun (Bendungan Bener) kalau tidak mensejahterakan," katanya.
Sebagai informasi, rencana penambangan batu andesit menimbulkan konflik. Masyarakat Desa Wadas menolak tanahnya dijadikan tambang batu andesit. Tambang itu rencananya menyuplai andesit yang jadi material pembangunan Bendungan Bener.
(zlf/zlf)
