Nyoman Nuarta Buka-bukaan soal Desain Istana IKN Berbentuk Garuda

Nyoman Nuarta Buka-bukaan soal Desain Istana IKN Berbentuk Garuda

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 23 Feb 2022 14:38 WIB
Perpindahan Ibu Kota Indonesia, Ini Tahapannya
Foto: Istana Negara di Ibu Kota Baru (Dok. Instagram Nyoman Nuarta)
Jakarta -

Nyoman Nuarta, seniman di balik desain Istana Garuda yang bakal dibangun di ibu kota negara (IKN) Nusantara blak-blakan soal alasan bentuk garuda yang bakal dibuat pada istana negara. Menurutnya, garuda digunakan sebagai simbol pemersatu bangsa.

Sejauh ini dia menjelaskan di Indonesia memiliki banyak suku bangsa dengan identitas berbeda-beda. Dalam segi bangunan, semua daerah memiliki ornamen dan bentuk khasnya masing-masing.

Nah, di Istana Negara menurut Nyoman tidak bisa merepresentasikan keunikan dan kekhasan masing-masing ribuan suku dan daerah. Maka dari itu, simbol garuda dipilih sebagai pemersatu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu Indonesia terdiri dari ribuan suku bangsa, masing-masing ada identitas sendiri. Ada dari arsitekturnya, bentuk rumah adatnya, ornamennya dan sebagainya. Ini tidak mungkin diserap di satu bentuk bangunan. Maka saya ambil kebijakan garuda," papar Nyoman dalam diskusi virtual bersama RRI, Rabu (23/2/2022).

"Memang tidak bentuk utuh Garuda Pancasila, namun garuda itu bisa dipahami maksud dan tujuannya itu untuk keadilan setiap daerah, itu ada di situ," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Pria yang lebih dikenal sebagai seniman patung ulung Indonesia ini sempat berpikir membuat Istana Negara menjadi tematik, hal itu dilakukan dengan mengambil identitas rumah adat suatu daerah. Namun, hal itu enggan dilakukan olehnya demi menghindari kecemburuan sosial pada bentuk Istana Negara.

"Saya khawatir kalau-kalau kita ambil bentuk rumah adat tertentu yang lainnya bagaimana? Ini kan nanti takutnya jadi kecemburuan sosial, tidak sehat," ujar Nyoman.

Nyoman pun bilang, selama proses desain dia tidak bekerja sendiri. Ada tim khusus yang terdiri dari berbagai ahli di berbagai bidang ikut membuat desain Istana Negara ini.

Sebagai contoh saja, ternyata lokasi lahan yang bakal jadi Istana Negara konturnya cukup ekstrim berupa bukit-bukit. Istana akan berada lebih tinggi dari jalan utama.

Nah karena dia melibatkan ahli jalan dalam timnya, pihaknya bisa membuat desain jalan yang sesuai. Bentuknya, memutar tidak lurus dan curam karena memperhatikan kontur tanah.

"Jadi di dalam desain itu kalau dilihat perlu sedikit untuk mobil atau kendaran berputar agar tak ada jalanan ekstrim. Elevasi disesuaikan, karena kita libatkan juga ahli jalan dan jembatan dan juga teman-teman ahli grand design, interior landscape, dan sebagainya. Kita nggak kerja sendiri, saya tak kerja sendiri," papar Nyoman.




(hal/das)

Hide Ads