Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggenjot penanganan pascabencana akibat erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu. Salah satunya enyediakan hunian tetap (huntap) sebanyak 1.951 unit bagi warga yang terdampak erupsi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak. Tapi rumah yang dibangun diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya.
"Pemerintah membangun rumah masyarakat terdampak bencana bukan hanya memperbaiki kerusakannya saja namun juga mengharapkan adanya permukiman baru yang tangguh terhadap bencana sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman," kata Basuki dikutip dari keterangan tertulis Kementerian PUPR, Sabtu (5/3/2022).
Huntap ini dibangun dengan tipe 36 di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Pembangunan huntap menggunakan teknologi rumah instan sederhana (RISHA). RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya.
Huntap di Lumajang ini dibangun sebanyak 1.951 unit senilai Rp 350,55 miliar dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dan PT Hutama Karya. Huntap ini mulai dibangun pada Januari 2022 dan ditargetkan selesai serta dapat dihuni oleh penerima manfaat sebelum Idul Fitri 2022.