Anggota DPR Komisi V Sudewo mengaku khawatir Pelabuhan Patimban bisa bernasib sama dengan Bandara Kertajati. Meski begitu, Kementerian Perhubungan menjamin saat ini pelabuhan yang terletak di Subang, Jawa Barat itu sudah beroperasi secara normal dan tidak mati suri.
"Ini kajian kami jangan sampai Pelabuhan Patimban jadi memiliki nasib yang sama kayak Bandara Kertajati. Jangan ini terulang kembali dan ini harus jadi pelajaran ke depan," kata Sudewo dalam rapat dengar pendapat Komisi V DPD, Selasa (29/3/2022).
Dia mempertanyakan sejauh ini apakah pelabuhan sudah berjalan sesuai target. Apalagi anggaran pembangunannya juga cukup besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah ini sudah berjalan sesuai target atau belum? Ini pelabuhan besar yang pakai anggaran negara nggak sedikit. Memang pinjaman. Kurang lebih kan itu Rp 37 triliun. Anggaran tidak sedikit untuk pelabuhan," ungkap Sudewo.
Menjawab kekhawatiran Sudewo, Plt. Dirjen Perhubungan Laut Mugen Sartoto bilang sejauh ini operasional pelabuhan sudah berjalan dengan baik. Presiden Joko Widodo pun beberapa waktu lalu sudah meninjau langsung kegiatan pelepasan ekspor yang dilakukan di Patimban.
Malah menurut Mugen, terminal kendaraan Pelabuhan Patimban saat ini sudah harus dikembangkan lagi kapasitasnya.
"Patimban car terminal ini sudah berjalan dengan baik pak. Saya sampaikan juga bahkan occupancy ratio-nya sudah harus dikembangkan lagi, karena saat ini sudah 75% dari kapasitas yang ada," papar Mugen.
Pengerjaan fisik untuk penyempurnaan fasilitas pelabuhan pun terus berjalan. Untuk pengembangan fisik di tahap 1 menurutnya sudah hampir 100% semua. Mulai dari pembangunan terminal kendaraan, pengerukan untuk breakwater and seawall, hingga jalan akses pelabuhan sudah 100%.
Cuma pembangunan jembatan penghubung saja yang belum 100%. Itu pun progress-nya sudah hampir selesai.
"Paket 3 yaitu jembatan penghubung sudah 95,5%, tanggal 23 Mei targetnya selesai 100%," jelas Mugen Sartoto.
(hal/dna)