Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia menyatakan siap menggenjot ekonomi kawasan Sumatera. Sejumlah langkah disiapkan Kadin untuk merealisasikan hal itu.
Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu (BPKPT) Kadin menyatakan akan menjadikan industri properti sebagai lokomotif penggerak perekonomian di pulau seluas 473.000 kilometer persegi.
"BPKPT Kadin siap menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang bergerak dalam industri properti, sebagai komitmen untuk membangun Sumatera dan Indonesia," kata Kepala BPKPT Kadin Budiarsa Sastrawinata menyatakan ini dalam diskusi "Mengelola Potensi Strategis Sumatera" yang dijelaskan dalam keterangan resminya, Kamis (31/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam diskusi yang digelar di Hotel Radisson, hadir Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna; Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi; Direktur Utama Bandara Internasional Batam Pikri Ilham Kurniansyah; Direktur Rumah Umum dan Komersial, Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur; Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang PUPR dan Infrastruktur Insannul Kamil; Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia Totok Lusida; Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja; dan sejumlah pemangku kepentingan dalam industri properti se-Sumatera.
Baca juga: Harga Rumah di AS Naik Gila-gilaan! |
Budiarsa melanjutkam, sejumlah proyek infrastruktur yang sudah dibangun pemerintah juga BUMN di Sumatera bisa menunjang akselerasi ekonomi di pulau tersebut. Contohnya, tol Trans Sumatera, sejumlah bandara pendukung hingga pelabuhan.
Budiarsa menyebutkan, pembangunan tol Trans Sumatera akan membuka peluang usaha bagi industri properti dan industri ikutannya, mulai dari pembangunan perumahan, kawasan industri, hingga pengembangan sektor pariwisata. Sumatera menyimpan banyak kekayaan keindahan alam yang natural yang berpotensi membuka kesempatan bagi sektor pariwisata di berbagai daerah di Sumatera kian berkembang, dan pada gilirannya akan membuka lapangan kerja baru.
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera telah membangkitkan stimulus terhadap perekonomian Indonesia dan berdampak positif berupa penciptaan nilai tambah, pendapatan masyarakat, dan kesempatan kerja," ujarnya.
BPKPT Kadin berharap kantong permukiman ini dapat dikembangkan untuk menciptakan sentra ekonomi dengan memanfaatkan jaringan jalan tol yang dibangun Pemerintah sekaligus menyusun rencana induk kantong-kantong permukiman yang disesuaikan dengan rencana jalan tol tersebut. Tujuannya untuk memeratakan ekonomi berbasis sumber daya lokal, menyelesaikan problem perkotaan, salah satunya masalah urbanisasi serta menciptakan sentra-sentra ekonomi baru yang pada gilirannya menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat.
Hal senada disampaikan Direktur Rumah Umum dan Komersial, Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur, yang mewakili Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto. Investasi pemerintah pada infrastruktur jalan memberikan dampak positif seperti kemudahan aksesibilitas dan penurunan biaya logistik.
Konektivitas yang tinggi akan memberikan efek pengganda, menciptakan berbagai peluang ekonomi, dan memberi manfaat serta keuntungan lainnya. Salah satu sektor bisnis yang sangat terdampak adalah sektor properti, yaitu kenaikan harga lahan dan properti di sekitar jalur Jalan Tol Trans Sumatera.
"Peluang ini perlu ditangkap dengan implementasi konsep hunian berimbang dalam penyediaan perumahan sehingga mampu memberikan keuntungan bagi masyarakat serta pelaku pembangun," kata Fitrah Nur.
Sementara itu Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Batam Raja Azmansyah mewakili Wali Kota Batam Muhammad Rudi Rabu malam mengakui, sektor properti memberi kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah kota itu, dari kontribusi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perolehan ini digunakan pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur kota.
(zlf/dna)