Ssstt.. Banyak Perusahaan Incar Nama Stasiun Kereta Cepat JKT-BDG

Ssstt.. Banyak Perusahaan Incar Nama Stasiun Kereta Cepat JKT-BDG

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 04 Apr 2022 12:00 WIB
Ini adalah render desain stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung
Foto: Dok. KCIC
Jakarta -

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengungkap, banyak pihak yang ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan. Bahkan, ada yang mengincar kerjasama dalam bentuk naming rights atau hak penamaan pada stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Saat ini di dalam review FS kita hanya memasukkan revenue dari sisi tarif dan non farebox. Non farebox ini banyak sekali potensi, saat ini sudah puluhan bahkan ratusan perusahaan yang akan melakukan kerjasama dengan kita. Bahkan meminta, 'Pak tolong Stasiun Halim namanya menjadi stasiun perusahaan kami'. Jadi name rights saat ini pendapatan. Paling besar sih nggak, tapi relatif sih OK," jelasnya dalam acara Ask d'Boss detikcom, Senin (4/4/2022).

Meski begitu, pihaknya masih melakukan diskusi dengan sejumlah konsultan. Dia menuturkan, banyak orang ingin menjadikan nama perusahaan ataupun brandnya menjadi nama stasiun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami masih mengkaji, jadi non farebox ini kami diskusi beberapa konsultan, tapi memang sekarang yang lagi hot memang itu karena semua orang nama stasiun kereta api cepat itu nama perusahaan mereka, atau nama brand mereka," katanya.

Tak cuma naming rights, ada juga pihak yang ingin menjalin kerjasama untuk pembangunan Stasiun Walini. Pembangunan Stasiun Walini sendiri telah ditunda dengan sejumlah alasan.

ADVERTISEMENT

Ujarnya, ada investor itu ingin membangunkan Stasiun Walini yang kemudian akan diserahkan ke KCIC.

"Bahkan begitu Stasiun Walini kita postpone kemarin karena beberapa alasan, salah satunya juga karena masalah pembiayaan, kemudian kita relokasi ke Stasiun Padalarang, ada beberapa investor yang menawarkan kerjasama dengan kami itu. Mereka yang akan membangun stasiunnya," jelasnya.

Dia mengatakan, tawaran itu masih sebatas dalam pembahasan. Intinya, kata dia, banyak pihak yang ingin menjalin kerjasama dengan KCIC.

"Sementara sih baru tahap pembahasan, kan kami juga harus diskusi dengan shareholder dan yang lain-lain. Tapi tawaran itu ada. Artinya, menurut beberapa pengusaha ya memang ya menarik," ujarnya.

(acd/eds)

Hide Ads