LRT Jabodebek ditargetkan akan diresmikan bulan Agustus 2022. Namun, sampai saat ini ternyata progress integrasi persinyalan sarana LRT Jabodebek masih jauh dari kata rampung.
Menurut Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub Harno Trimadi memang secara fisik pembangunan LRT Jabodebek sudah hampir rampung. Dia bilang untuk masalah pembangunan trek saat ini sudah 97% perkembangannya.
Hanya saja kalau bicara kesiapan integrasi persinyalan antara sarana dan prasarananya masih jauh dari rampung. Dia bilang semua baru terlaksana 30% saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pekerjaan fisiknya, relnya sudah 97%, sinyalnya masih kita progress. Mengintegrasikan antara prasarana, sinyal dengan sarana, jadi ini masih 30%," ujar Harno dalam sesi webinar, Kamis (12/5/2022).
"Jadi ada tiga komponen yang harus dilihat, track, sarana, dan sistem," lanjutnya.
Saat ini pembangunan fisik fokus pada pengerjaan dan penyelesaian stasiun. Di lintas rata-rata 70-80%. "Untuk lintas 1 80%, lintas 2 74%, dan lintas 3 79%," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menyatakan sampai saat ini secara total progress pengerjaan proyek LRT Jabodebek baru mencapai 81,75%. Saat ini pekerjaan rumah terbesar yang dikebut pihaknya adalah melakukan uji coba lintasan.
Berbeda dari sebelumnya, Didiek mengatakan trial run atau uji coba secara umum baru akan dilakukan di sekitar bulan Oktober mendatang.
Sementara itu di sekitar bulan Agustus pihaknya melakukan demo teknologi Grade of Automation level 3 atau GoA3 pada kereta LRT yang akan digunakan. Sistem GoA 3 adalah sistem operasional kereta secara otomatis tanpa masinis.
"Bulan Agustus, nanti kami melakukan demo GoA 3 di lintasan, lalu trial and run di Oktober. Pada Desember 2022 atau awal 2023 akan dimulai tahap operasional komersial di LRT Jabodebek," papar Didiek dalam acara yang sama.
(hal/dna)