PT KAI (Persero) mulai menyiapkan sumber daya manusia untuk mengoperasikan LRT Jabodebek. Moda transportasi ini rencananya bakal melakukan soft launching di bulan Agustus mendatang.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan KAI akan merekrut sekitar 572 pegawai di berbagai posisi untuk kebutuhan operasional LRT Jabodebek. Proses rekrutmen telah dilakukan bertahap sejak tahun 2020 yang lalu.
Personel yang paling banyak direkrut adalah train attendant. Posisi ini bertugas untuk memastikan segala sesuatu terkait LRT Jabodebek berjalan normal, memberikan informasi kepada pelanggan, serta memberikan pelayanan kepada pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Train Attendant akan selalu berada di dalam kereta LRT. Meskipun tak mengemudikan kereta LRT, Didiek bilang semua train attendant harus memiliki sertifikasi masinis.
"Personel di mana nanti akan ada train attendant. Jadi dengan teknologi GoA 3 ini sifatnya bukan masinis, walaupun mereka ada sertifikasi masinis, namun fungsinya train attendant," papar Didiek dalam webinar LRT Jabodebek yang dilaksanakn oleh BPTJ Kemenhub, Kamis (12/5/2022).
Pihaknya juga merekrut banyak Operation Control Center (OCC) Operator. Tugasnya menjadi operator di pusat kontrol kereta LRT.
Seperti diketahui dengan teknologi GoA 3 kereta-kereta LRT dapat beroperasi secara otomatis tanpa masinis. Nah, OCC Operator akan menggantikan masinis untuk mengarahkan dan mengoperasikan kereta.
"Ada juga OCC Operator, mereka ini akan jadi otak perjalanan kereta api ini karena semua perjalanan terpusat di OCC yang ada di depo," kata Didiek.
Saat ini, Didiek mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk melakukan pelatihan hingga sertifikasi kepada para personel yang bertugas di LRT Jabodebek.
Pihaknya juga mulai menyiapkan SOP menjelang trial run atau uji coba umum yang rencananya bakal dilakukan mulai bulan Oktober 2022.
(hal/dna)