Bukan Cuma Bandara, Ada Lho Infrastruktur Lain yang Dibangun Mahal tapi Sepi

Bukan Cuma Bandara, Ada Lho Infrastruktur Lain yang Dibangun Mahal tapi Sepi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 19 Sep 2022 07:30 WIB
Foto udara simpang susun yang menghubungkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih dan Palembang-Indralaya saat proses pembangunan di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Jumat (20/5/2022). Pembangunan jalan tol sepanjang 65Km tersebut telah mencapai 79,9 persen sedangkan untuk pembebasan lahan telah mencapai 92,92 persen. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Ilustrasi Infrastruktur. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Padahal satu rangkaian kereta LRT Jakarta dapat menampung penumpang maksimal 270 penumpang. Per satu rangkaian LRT terdiri dari 2 kereta dengan kapasitas maksimal 135 orang. Rute yang pendek dinilai banyak kalangan menjadi masalah utama sepinya LRT Jakarta.

Meski begitu, dalam catatan detikcom, walaupun operasinya sepi di fase pertama dengan rute sepanjang 5,8 km, LRT Jakarta akan diperluas jaringannya. Proyek ini akan dibangun fase berikutnya dengan rute Stasiun Pengangsaan Dua di Kelapa Gading menuju Stadion Jakarta International Stadium (JIS).

Modal yang dibutuhkan untuk proyek ini kira-kira sebesar Rp 7 triliun. Bakal ada enam stasiun yaitu Britama, Artha Gading, Sunter Timur, Gelanggang Remaja, Sunter Barat, dan berakhir di JIS sepanjang 8,2 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Jalan Tol Trans Sumatera

Jokowi sendiri punya ambisi besar menghubungkan daerah-daerah di Pulau Sumatera dengan jalan tol. Dia pun mencanangkan apa yang disebut Jaringan Jalan Tol Trans Sumatera yang bakal menghubungkan Lampung sebagai provinsi paling selatan di Sumatera hingga Aceh sebagai provinsi paling utara.

Proyek ini memakan anggaran Rp 500 triliun lebih. Sejauh ini beberapa ruas jalan tol Trans Sumatera sudah selesai dibangun bahkan dioperasikan.

ADVERTISEMENT

Namun, nyatanya tol ini ternyata belum ramai penggunanya. Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto sendiri yang mengatakan hal tersebut. PT Hutama Karya (Persero) sendiri mendapatkan tugas untuk membangun dan mengelola mayoritas ruas-ruas tol di jaringan Trans Sumatera.

Di akhir 2020, dalam sebuah webinar Budi pernah bercerita jalan tol Trans Sumatera masih sangat sedikit dilintasi kendaraan. Bahkan, sepinya jalan tol menimbulkan tantangan baru kepada pihaknya, hal itu adalah ancaman tindak kejahatan di jalan Tol Trans Sumatera.

Dengan, trafik yang sepi dan lalu lintas kendaraan di jalan tol Trans Sumatera masih rendah, banyak pelaku kejahatan lebih berani melakukan aksinya.

"Saat ini dengan berawalnya pengoperasian jalan tol ini dengan penyesuaian masyarakat kami menghadapi banyak tantangan. Jalan tol ini memang sekarang traffic-nya masih rendah. Dengan trafik yang rendah ini mengundang kejahatan," ujar Budi dalam sebuah webinar, Rabu (25/11/2020).

Untuk menanggulangi masalah ini pihaknya menyediakan patroli keamanan rutin. Kemudian untuk kenyamanan pengguna jalan pihaknya juga menyediakan fasilitas penyelamatan, kesehatan, hingga pengamanan kendaraan.


(hal/das)

Hide Ads