Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta
Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta fraksi Gerindra Syarif juga turut buka suara. Mengenai perkara prediksi Jakarta tenggelam ini, ia mengatakan, sebetulnya sudah diperingatkan sejak 15 tahun lalu.
"Yang pertama saya ingin katakan prediksi itu sudah lama ya diingatkan 15 tahun yang lalu. Banyak faktor yang menyebabkan DKI itu terancam tenggelam, ada pemanasan global, penurunan permukaan tanah, sekarang penggunaan air tanah yang tak terkendali sehingga merusak struktur tanah sehingga terjadi penurunan tanah, sehingga Jakarta kalau dilihat tepi pantai itu sudah di bawah pantai, sehingga ada upaya misalnya membuat tanggul," kata Syarif kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NASA
Bukan hanya dari dalam negeri, lamaran Jakarta Tenggelam juga datang dari luar negeri. Kali ini datang dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Prediksi Jakarta sangat berisiko dan rentan tenggelam itu diungkapkan NASA pada laman resminya tengah tahun ini. Penyebabnya, kombinasi banyak faktor, perubahan iklim, jumlah penduduk yang terus bertambah, juga eksploitasi air di ibu kota RI itu.
"Dengan meningkatnya suhu global dan pencarian lapisan es, banyak kota pesisir menghadapi risiko banjir yang semakin besar. Itu dikarenakan kenaikan permukaan air laut," tulis NASA.
Rata-rata permukaan laut global naik sebesar 3,3 milimeter per tahun. Sudah begitu, hujan semakin intens dengan atmosfer yang makin memanas.
Selain itu, turunnya permukaan tanah Jakarta juga dipercepat oleh urbanisasi, perubahan fungsi lahan, dan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Menyempit atau tersumbatnya saluran sungai dan kanal oleh sedimen dan sampah juga turut mempercepat penurunan tanah Jakarta.
(dna/dna)