4 Fakta Jalan Tol Pondok Aren-Serpong yang Langganan Banjir

4 Fakta Jalan Tol Pondok Aren-Serpong yang Langganan Banjir

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 06 Okt 2022 07:30 WIB
Banjir di Tol BSD, Serpong, Tangerang Selatan terjadi pada Jumat (23/9) malam. Lalu lintas di lokasi banjir pun sempat dialihkan. Kini banjir sudah surut.
Foto: Andhika-detikcom
Jakarta -

Belakangan ini ramai keluhan masyarakat berkaitan dengan Jalan Tol Pondok Aren-Serpong KM 8 yang sering kali banjir saat musim hujan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) mengungkap penyebab, antisipasi hingga upaya yang dilakukan jika banjir terjadi lagi dalam waktu dekat ini.

Berikut fakta-faktanya:

1. Biang Kerok Banjir Jalan Tol Pondok Aren-Serpong KM 8

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan penyebab dari banjir yang sudah berulang kali terjadi itu karena berkurangnya daerah penyerapan air di sekitar jalan tol. Selain itu yang paling utama adalah adanya penyempitan kali Cibenda yang dilalui oleh jalan tol Pondok Aren-Serpong KM 8.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau banjir di jalan tol itu kan penyebabnya salah satu atau dua duanya dari meluapnya sungai. Ini memang kita melihat kapasitas sungai kita yang dulu awalnya sekitar 9 meter, sekarang ini menjadi 4,5 meter saja. Ada upaya-upaya yang dilakukan, dilalah upaya-upaya ini justru makin mempersempit kapasitas sungai," jelasnya.

Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Heri Mulyono juga menyampaikan bahwa ada tiga penyebab penyebab dari banjirnya yang terjadi di Tol Pondok Aren-Serpong KM 8. Untuk penyebab yang terjadi belakangan ini, dia menyebutkan bahwa karena tingginya curah hujan.

ADVERTISEMENT

"Di Hulu jalan tol itu tercatat curah hujan 39 milimeter per jam sekitar jam 2 siang di hilirnya di Situ Parigi hujan 52 milimeter per jam pada jam 2. Ini menunjukan memang di daerah itu terjadi yang hebat dari hulu. Aliran ke bawah terjadi hujan yang lebat sehingga aliran yang ke bawah menjadi tertahan," jelasnya.

Penyebab kedua, senada dengan Hedy bahwa penyebabnya adalah penyempitan aliran sungai di sekitar Jalan Tol Pondok Aren-Serpong yakni sungai Cibenda. Dulunya lebar dari sungai itu 9 meter, namun saat ini semakin menurun ke arah Situ Parigi menjadi semakin sempit.

Penyebab ketiga adalah, aliran sungai Cibenda yang sudah berbeda dari sebelumnya pada 2019. Sebelumnya aliran air di sungai tersebut lurus sehingga alirannya lancar.

"Saat ini lihat adanya belokan-belokan yang tajam yang untuk mengalir air ini menjadi penghambat dan menyebabkan genangan. Ini dapat kita pahami akan terjadi pembendungan air di daera jalan tol tersebut yang merupakan area yang rendah," tutupnya.

Lihat video 'Tol BSD Banjir Selutut Orang Dewasa, Mobil Tak Bisa Melintas':

[Gambas:Video 20detik]



Bersambung ke halaman selanjutnya.

2. Jalan Tol Bakal Ditinggikan

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian menjelaskan peninggian jalan tol tersebut untuk mengamankan jalur lalu lintas agar tidak terputus. Dengan meninggikan jalan setinggi 2 meter, Hedy percaya ruas jalan tol itu akan bebas banjir nantinya.

"Yang penting kita tinggikan setinggi 2 meter. Jadi kalau kemarin 40 cm, sebelumnya paling tinggi 80-90 cm. Dengan 2 meter kita punya margin yang cukup untuk mengamankan jalur jalan kita untuk dilakukan lalu lintas secara aman," jelasnya.

Selain itu, untuk saluran air yakni box culvert juga akan diganti menjadi jembatan selebar 20 meter. Sementara saat ini box culvert itu hanya selebar 9 meter.

"Caranya meninggikan jalannya nanti box culvert ini akan kita ganti dengan jembatan sekarang box culvert 9 meter dengan diganti jembatan selebar 20 meter agar bisa ada keleluasan crossing aliran air ke sungai Cibenda," tuturnya.

Targetnya peninggian jalan tol ini bisa selesai pada Mei 2023. Jadi Hedy menargetkan juga bahwa pada tahun depan Jalan Tol Pondok Aren-Serpong KM 8 akan bebas banjir.

3. Tarif Tol Tak Digratiskan saat Banjir

Hedy menjelaskan, banjir yang terjadi di ruas jalan tol itu bukan kesalahan dari operator atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), dalam hal ini PT Bintaro Serpong Damai (BSD Toll). Makanya tidak ada sanksi atau bahkan menggratiskan tarif tol saat banjir.

"Jadi ini tidak kemudian kita hukum BUJT-nya karena ini risikonya mitigasinya bukan di tangan BUJT. Kalau sekarang BUJT kita hukum atau sesuatu yang dia tidak bisa melakukan apapun, tentu itu bukan manajemen risiko yang bagus, banyak yang investor terutama, itu kan dihukum karena sesuatu yang tidak bisa diapa-apain," jelasnya

Menurutnya, banjir yang terjadi di Tol Pondok Aren-Serpong KM 8 itu karena luapan air di sungai sekitar proyek itu yakni Cibenda. Sebagaimana dia menjelaskan, adanya penyempitan kali Cibenda yang dilalui oleh jalan tol Pondok Aren-Serpong KM 8.

4. Upaya Jangka Pendek Jika Banjir Lagi

Untuk mengantisipasi jika terjadi banjir lagi dalam waktu dekat Kementerian melakukan berbagai upaya. Salah satunya melakukan manajemen lalu lintas.

Manajemen traffic yang dimaksud di antaranya melakukan rekayasa lalu lintas antara lain buka tutup jalan tol di gerbang masuk jalan tol, menyediakan U-Turn di jalan tol untuk putar balik kendaraan, mengalihkan kendaraan keluar ramp atau akses terdekat. Tidak lupa menginformasikan lokasi banjir melalui VMS.

BPJT juga memiliki 76 unit pompa air yang bisa digunakan semua BUJT jika terjadi banjir di ruas-ruas jalan tol. Adapun pompa yang disiapkan pompa eksisting, mobile pompa, dan pompa submersible.

Selain itu, BPJT juga akan mengirimkan sejumlah petugas dan menambah jumlah personil yang standby untuk mengkoordinasikan kondisi saat terjadi genangan. Kemudian diupayakan informasi cuaca suhu di mobile app BPJT yang infonya telah terintegrasi dengan BMKG, dan pembersihan sungai Cibenda.


Hide Ads