Jalan Tol Pondok Aren-Serpong KM 8 belakangan ini menjadi jalan tol yang langganan banjir, setidaknya sudah empat kali banjir tahun ini. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian, mengungkap berbagai upaya antisipasi jika terjadi banjir lagi.
"Sambil menunggu jalannya selesai, kita melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya darurat, mulai kita melakukan traffic manajemen, kita juga kerja sama untuk menyiapkan pompa untuk mempercepat surutnya air," katanya dalam konferensi pers, Rabu (5/10/2022).
Manajemen traffic yang dimaksud di antaranya melakukan rekayasa lalu lintas antara lain buka tutup jalan tol di gerbang masuk jalan tol, menyediakan U-Turn di jalan tol untuk putar balik kendaraan, mengalihkan kendaraan keluar ramp atau akses terdekat. Tidak lupa menginformasikan lokasi banjir melalui VMS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, mengatakan diharapkan memang pengguna jalan bisa terinfo terlebih dahulu jika memang ruas jalan tolnya terjadi banjir.
"Mengenai ruas-ruas jalan tol yang tinggi risiko terhadap genangan atau banjir kita harapkan pengguna jalan dari awal sudah terinfo ruas-ruas mana saja yang rawan curah hujan tinggi," ucapnya.
Kemudian, Danang mengatakan pihaknya juga memiliki 76 unit pompa air yang bisa digunakan semua BUJT jika terjadi banjir di ruas-ruas jalan tol. Adapun pompa yang disiapkan pompa eksisting, mobile pompa, dan pompa submersible.
"Kita siap siaga badan usaha jalan tol sudah punya armada pompa air sebanyak 76 unit, Sehingga harapannya kita bisa saling kerja sama secepatnya untuk bisa digunakan buang limbahan air di jalan tol," jelasnya.
Selain itu, BPJT juga akan mengirimkan sejumlah petugas dan menambah jumlah personil yang standby untuk mengkoordinasikan kondisi saat terjadi genangan. Kemudian diupayakan informasi cuaca suhu di mobile app BPJT yang infonya telah terintegrasi dengan BMKG, dan pembersihan sungai Cibenda.